Peta gempa susulan di Sumedang, Jawa Barat, bermagnitudo 2,9, kedalaman 7 kilometer, pada Minggu (31/12/2023) pukul 23.23 WIB. (ANTARA/ HO-BMKG)

Jakarta, Aktual.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa telah terjadi dua kali gempa susulan pasca gempa bermagnitudo 4,8 di Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu (31/12) malam.

“Setelah gempa merusak Sumedang bermagnitudo 4,8 tadi malam, hingga siang ini hanya terjadi dua kali gempa susulan, magnitudo kecil, tidak dirasakan, yaitu gempa keempat magnitudo 2,9 pukul 23.23 WIB, kedalaman 7 kilometer dan gempa kelima magnitudo 2,4 pukul 03.47 WIB kedalaman 5 kilometer,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan, di Jakarta, Senin (1/1).

Daryono menegaskan bahwa gempa susulan ini tidak dirasakan dan tidak menyebabkan kerusakan signifikan. Gempa di Sumedang ini memiliki episenter di Kota Sumedang dan dipicu oleh sesar aktif di wilayah tersebut.

“Gempa bumi Sumedang merupakan jenis gempa bumi kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif,” kata Daryono.

Gempa Sumedang pada hari sebelumnya terjadi sebanyak tiga kali, dengan magnitudo 4,1 pada pukul 14.35 WIB, magnitudo 3,4 pada pukul 15.38 WIB, dan magnitudo 4,8 pada pukul 20.34 WIB. Daryono menjelaskan bahwa lokasi tiga episenter gempa Sumedang tersebut berdekatan dengan ujung timur laut jalur sesar Cileunyi – Tanjungsari.

“Gempa Sumedang ini diduga berasosiasi dengan terusan dari sesar Cileunyi – Tanjungsari,” kata Daryono.

Daryono juga menambahkan bahwa Sumedang pernah mengalami gempa bumi besar pada tanggal 19 Desember 1972 dengan magnitudo 4,5. Gempa tersebut, yang terjadi akibat sesar kerak dangkal, menyebabkan kerusakan bangunan dan longsoran di beberapa wilayah di Sumedang, Jawa Barat.

“Gempa Sumedang kali ini, dengan kedalaman hanya 5 kilometer, dapat memperkuat getaran tanah di permukaan dan memicu guncangan yang cukup kuat,” tambah Daryono.

Selain itu, banyak bangunan yang memiliki kualitas yang rendah dan kondisi tanah yang lunak dapat menguatkan guncangan gempa.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan