Jakarta, aktual.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyoroti bonus demografi yang akan terjadi di Indonesia pada tahun 2030 – 2035. Menurutnya, peluang ini harus dimanfaatkan dengan baik agar Indonesia dapat maju secara signifikan atau risiko tetap stagnan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Jokowi saat menghadiri acara peletakan batu pertama Kampus II Universitas Muhammadiyah di Purwokerto, Jawa Tengah, pada Rabu (3/12).
“Dalam peradaban sebuah negara memang hanya sekali akan kita peroleh, dan biasanya sebuah negara mendapat bonus demografi melompatkan negara itu jadi negara maju atau tidak,” kata Jokowi dalam sambutannya.
Jokowi menyatakan bahwa kunci utama terletak pada pengembangan sumber daya manusia. Jika persiapan tidak dilakukan secara optimal sesuai dengan kebutuhan saat itu, Indonesia berisiko terjerat dalam pola perkembangan yang mirip dengan negara-negara Amerika Latin yang terus berada dalam kategori negara berkembang.
“Di negara Amerika Latin di tahun 50an tahun 60an, 70an mereka sudah masuk menjadi negara berkembang, tapi sudah 50 – 60 tahun mereka tetap menjadi negara berkembang tidak bisa melompat menjadi negara maju karena tidak menggunakan kesempatan saat diberikan bonus demografi saat itu usia produktif tahun-tahun itu,” kata Jokowi.
Jokowi menekankan pentingnya kepemimpinan nasional pada tahun 2024, 2029, dan 2034 sebagai faktor penentu arah kemajuan bangsa. Ia berpendapat bahwa pemimpin di masa depan perlu memahami peluang yang ditawarkan oleh bonus demografi yang akan dialami Indonesia pada tahun 2030.
“Karena di situ adalah kunci yang menentukan negara ini melompat menjadi negara maju atau tidak, dan pimpinan nasional tahu membawa negara ini dengan cara apa dia harus ngerti dia harus tahu. sehingga saya sampaikan berhati-hati karena ini kesempatan yang hanya diberikan sekali dalam peradaban sebuah negara,” kata Jokowi.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain