Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberi laporan sekaligus speech Opening dalam Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 dengan tema "Optimisme Penguatan Ekonomi Nasional di Tengah Dinamika Global" di Hotel The St. Regis pada Jumat (22/12/2023). (Tangkapan Layar Youtube PerekonomianRI)

Jakarta, aktual.com – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pantai utara Jawa menghadapi ancaman dari kenaikan permukaan laut dan penurunan tanah akibat erosi dan abrasi.

Konsekuensinya, Indonesia berisiko mengalami kerugian ekonomi karena banjir rob yang diakibatkan oleh fenomena tersebut. Menurutnya, wilayah utara Jakarta saja diprediksi akan menderita kerugian sebesar Rp 2,1 triliun per tahun, dengan potensi meningkat menjadi Rp 10 triliun dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.

“Jadi hanya di Jakarta sehingga tentu nilai dalam 10 tahun bisa Rp 10 triliun kerugiannya. Tentu ini berakibat langsung pada kehilangan opportunity cost,” kata Airlangga dalam Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa, Melalui Pembangunan Tanggul Pantai Dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall) di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta, Rabu (10/1).

Potensi kerugian tersebut, menurutnya, akan meningkat karena sebenarnya terdapat banyak aset ekonomi negara di kawasan pantai utara Jakarta. Beberapa di antaranya termasuk ancaman banjir rob yang selalu mengancam lima wilayah aglomerasi, yaitu Jabodetabek, Cirebon Raya, Pekalongan Raya, Kedung Sepur, dan Gerbangkertosusila.

Wilayah tersebut mencakup 70 kawasan industri, 5 kawasan ekonomi khusus (KEK), 28 Kawasan Peruntukan Industri (KPI), dan 5 Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) yang berpotensi terendam banjir. Terlebih lagi, wilayah ini juga menjadi jalur logistik nasional.

“Pak Menteri Pertahanan (Prabowo Subianto) pun mengatakan bahwa jumlah penduduk di Pantura itu 50 juta jadi yang terdampak itu 50 juta orang. Tentu tidak hanya membahayakan kelangsungan ekonomi dan infrastruktur, tetapi masyarakat,” tegasnya.

“Nah ini tentunya aset ini yang kita sering sebut sebagai North Jawa koridor ekonomi ini akan terganggu kalau banjir rob,” ucap Airlangga.

Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa pemerintah, melalui prakarsa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, berkeinginan untuk mendirikan Pembangunan Tanggul Pantai dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall) di wilayah utara Pulau Jawa, dari bagian barat hingga timur.

“Sehingga dengan diluncurkan hari ini oleh Pak Menhan, mungkin ini menjadi sistem terintegrasi dari barat sampai ke timur. Kemudian, tentu proyek ini sangat diperlukan, dan detail pendanaan kita bahas hari ini,” ungkap Airlangga.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain