Rangkaian Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta saat uji coba publik pengoperasian MRT (Mass Rapid Transit) fase I koridor Lebak Bulus - Bundaran HI di Jakarta, Selasa (12/3). MRT Jakarta resmi dilakukan uji coba terhadap publik dari 12 hingga 24 Maret 2019 dengan menargetkan sebanyak 285 ribu penumpang. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – PT MRT Jakarta (Perseroda) membantah terlibat dalam kasus suap yang disebutkan oleh perusahaan perangkat lunak asal Jerman, SAP.

“Tidak pernah ditemukan kasus suap seperti yang disebutkan SEC, tetapi kami tetap mendalami informasi tersebut pada dokumen yang beredar,” ujar Kepala Divisi Corporate Secretary MRT Jakarta, Ahmad Pratomo di Jakarta, Jumat(19/1).

Ahmad menegaskan bahwa perusahaan sedang mendalami informasi terkait dugaan suap berdasarkan dokumen-dokumen yang diterima.

PT MRT Jakarta (Perseroda) telah menerapkan sistem manajemen antisuap dalam proses perencanaan dan pengadaan.

“Begitu pula dengan pengadaan SAP, telah dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku yang mengedepankan aspek tata kelola perusahaan yang baik,” tambahnya.

PT MRT Jakarta berkomitmen pada tata kelola perusahaan yang baik melalui penerapan ISO 31000 dan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP).

Ahmad menyatakan keterbukaan PT MRT Jakarta dalam membantu penegak hukum untuk mengungkapkan kasus suap yang disebutkan.

“PT MRT Jakarta (Perseroda) mendukung dan siap bekerja sama dengan penegak hukum ketika dilakukan langkah hukum yang diperlukan sesuai peraturan perundangan yang berlaku,” tuturnya.

Sebelumnya, perusahaan perangkat lunak Jerman SAP menyatakan telah mencapai kesepakatan terkait dugaan suap terhadap pejabat di Indonesia dan Afrika Selatan.

SAP menyambut baik kesepakatan tersebut dengan otoritas penegak hukum AS dan Afrika Selatan.

Artikel ini ditulis oleh:

Firgi Erliansyah