Jakarta, Aktual.com – Kritikus politik, Faizal Assegaf menegaskan dinasti politik yang dipraktekkan oleh keluarga presiden Jokowi adalah kejahatan demokrasi.
Hal itu diucapkan Faizal menanggapi Wali Kota Medan Bobby Nasution yang menyatakan bertanggung jawab jika ada aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Medan yang bersikap tidak netral menjelang Pilpres 2024.
Hal ini terkait beredarnya video Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan Kota Medan yang juga menjabat Sekretaris Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Medan Andy Yudhistira mengajak kepala sekolah memilih pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Dinasti politik Jokowi adalah kejahatan demokrasi yang merusak tatanan bernegara,” cuit Faizal di akun X nya baru-baru ini, ditulis Sabtu (20/1/24).
Faizal melanjutkan, tindakan dinasti Jokowi itu bertujuan mencuri hak kedaulatan politik rakyat.
Dan pernyataan Bobby yang merupakan menantu Presiden Jokowi tersebut, adalah bagian dari kejahatan politik dinasti Jokowi.
“Apa yang dipamerkan Bobby Nasution adalah bagian dari kejahatan politik dinasti Jokowi,” ujar Faizal.
Ia pun mendukung langkah Sri Mulyani dan sejumlah menteri lainnya untuk mundur dari Kabinet Jokowi.
“Rakyat dukung Sri Mulyani dkk mundur dari kabinet!,” pungkas Faizal.
Sebelumnya, video Andy Yudhistira yang diduga mengajak para kepala sekolah memilih pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 viral di media sosial.
Video itu diunggah oleh akun @KingPurwa di media sosial X dengan menuliskan keterangan :”Kabid SMP Dinas Pendidikan Kota Medan, sekaligus Sekjen PGRI kota Medan (ASN), mengampanyekan supaya Kepsek Kota Medan untuk mendukung paslon 02″.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka