Jakarta, Aktual.com – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan adanya pertemuan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
Hasto menyatakan bahwa pertemuan tersebut merupakan hal yang rutin, karena keduanya merupakan Dewan Pengarah di Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). Hasto mengungkap, dalam pertemuan itu, juga dibahas perihal situasi bangsa dan negara.
“Tentu saja, mereka berbicara tentang keadaan bangsa dan negara, serta masalah fiskal yang menjadi hal penting,” ujar Hasto kepada wartawan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (3/2).
Ditanya apakah dalam pertemuan itu dibahas mengenai kabar pengunduran diri Sri Mulyani dari kabinet, Hasto tidak memberikan jawaban. Sebaliknya, dia menyoroti upaya penggunaan bantuan sosial (bansos) untuk kepentingan elektoral.
“Ya saat ini kan ada upaya-upaya untuk menggunakan bansos demi kepentingan elektoral, sampai anggaran setiap kementerian dipotong 5 persen untuk elektoral. Ini kan kita harus melihat kepentingan nasional yang lebih besar,” kata Hasto.
“Maka membagikan bansos untuk rakyat itu menunjukkan komitmen kerakyatan, tetapi ketika bansos sudah dipolitisasi untuk kepentingan paslon 02, bahkan ada bansos juga yang masuk ke kantong-kantong partai paslon 02, ini menunjukkan pelanggaran serius karena bansos anggaran rakyat, dari pajak kita, harus kembali pada rakyat secara tepat,” sambungnya.
Hasto tidak merinci isi pertemuan Megawati dan Sri Mulyani, namun ia menegaskan bahwa fokus utama adalah kepentingan rakyat. Terkait dengan sikap menteri-menteri PDIP di kabinet, Hasto hanya memastikan mereka akan hadir dalam kampanye akbar Ganjar-Mahfud di Gelora Bung Karno.
“Menteri-menteri PDIP akan turut hadir dalam kampanye rakyat ini, kita akan melihat nanti,” tambahnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan