Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro Mayjen TNI Tandyo Budi Revita saat mendampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Basuki Hadimuljono meninjau penyedotan genangan banjir di Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Kamis (15/2/2024). ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif

Demak, Aktual.com – Komando Daerah Militer IV/Diponegoro siap menerjunkan delapan Satuan Setingkat Kompi (SSK) Batalion Zeni Tempur untuk membantu penanganan pascabanjir di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

“Rencananya, ketika banjir sudah surut akan kami terjunkan delapan SSK atau 800 personel untuk membantu bersih-bersih di lokasi terdampak banjir,” kata Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) IV/Diponegoro Mayjen TNI Tandyo Budi Revita ditemui usai mendampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Basuki Hadimuljono meninjau tanggul Sungai Wulan di Demak, Kamis (15/2).

Dia juga menyebutkan bahwa setiap desa yang terkena dampak banjir di Kabupaten Demak akan diberikan dukungan satu SKK dari Batalion Zeni Tempur.

Sebelumnya, Kodam IV Diponegoro telah menerjunkan 70 personel untuk membantu memperbaiki tanggul Sungai Wulan yang jebol di dua lokasi. Dengan demikian, saat ini kedua titik tanggul yang jebol sudah berhasil ditutup.

Komandan Kodim 0722/Kudus, Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo, menyatakan siap untuk mengirim personel guna membantu penanganan pasca banjir di Kabupaten Demak.

“Untuk saat ini, kami menunggu perintah termasuk jumlah personel yang dibutuhkan,” ujarnya.

Meskipun belum ada instruksi resmi, katanya, pihaknya telah menanggapi bencana ketika Desa Karanganyar dan Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Demak, mengalami banjir.

Kodim 0722/Kudus juga telah berkoordinasi dengan BPBD Kudus, PKPLH, dan Satpol PP untuk menyediakan truk tangki guna membersihkan lumpur dari jalan setelah banjir surut.

Genangan banjir di Desa Ketanjung dan Karanganyar, yang berbatasan dengan Kabupaten Kudus, hingga hari ini (15/2) telah mulai surut, dan warga juga telah dapat kembali ke rumah masing-masing, meskipun masih terdapat genangan air.

Untuk mempercepat proses surutnya genangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia telah menyediakan 22 unit mesin pompa penyedot air dengan total kapasitas 11.500 liter per detik.

Pada awalnya, terdapat 11 unit mesin pompa penyedot air, namun jumlahnya kemudian ditingkatkan menjadi 22 unit setelah mendapatkan tambahan pompa dari Solo, Surabaya, Cirebon, dan Jakarta.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan