Jakarta, Aktual.com – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah masuk masa panen padi, salah satunya di Kabupaten Sumbawa yang memiliki 24 kecamatan dengan luas lahan sawah 54.918 ha saat ini sudah tiga belas Kecamatan yang sudah melakukan panen padi di bulan Januari dan Februari 2024 yakni Kec. Sumbawa, Unter Iwes, Pelabuhan Badas, Utan, Moyo Utara, Lunyuk, Utan, Alas, Orong Telu, Rhee Taran, Lenangguar, Moyo Hulu, Batulanteh dan Tarano.
Tercatat pada bulan Januari, Februari panen padi sudah terrealisasi 730 Hektar dan terus bergulir hingga bulan maret dan puncaknya panen raya April diprediksikan 15.450 hektar, ini baru di Kabupaten Sumbawa,” Kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Ni Iwayan Rusmawati.
Lebih jauh Ni Iwayan menjelaskan bila kita hitung dengan ketersediaan keperluan akan beras 4 bulan ke depan dari realisasi tanam, akan siap surplus 102.675 ton GKG atau setara beras sebesar 65.733 ton setelah dikurangi makan penduduk, pakan ternak, bibit dan yang tercecer. ini pun sudah dikurangi makan penduduk 4 bulan ke depan” Jelasnya.
Dengan capaian saat ini, Ni Iwayan meyakini target 57.275 hektar yang ditentukan dapat tercapai. Sampai dengan bulan april akan realisasi sekitar 21.032 hektar dari target 57.275 hektar yang artinya sudah hampir mendekati setengah daripada rencana tanam kita.
Meski ada pengaruh cuaca El Nino pada tahun 2023 yang membuat terjadinya pergeseran tanam, dimana sebelumnya puncak tanam terjadi Oktober dan November ternyata mundur Desember karena sebagian daerah belum turun hujan. Hanya saja, kata dia, puncak panen tidak akan berubah dan tetap berlangsung dari bulan Januari, Februari hingga pada Maret-April 2024
Dengan pencapaian luas panen sebesar 36, 72% pada tahun 2024, komoditas padi di Provisinsi NTB khususnya Kabupaten Sumbawa diproyeksikan mampu terkerek naik.
Selain itu, Ni Iwayan mencatat bahwa produktivitas di Sumbawa menunjukkan hasil yang cukup baik. Hasil panen padi rata-rata tahun 2023 mencapai 6 ton per hektar, naik dari pada tahun sebelumnya yang mencapai 5,5 ton per hektar .
Jadi kata Kadis Ni Wayan Rusmawati optimis produksi padi aman. Produksi kita naik dibandingkan 2022 lalu karena peningkatan produktivitas. jelasnya.
Pihaknya berharap dapat meningkatkan luas panen padi tahun ini melebihi luas dari yg telah direncanakan seluas 57.275 hektar.
Artikel ini ditulis oleh:
A. Hilmi