Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi IV DPR, Sutrisno, mendesak Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk memusatkan perhatian pada pembangunan ketahanan pangan Indonesia, guna menghindari permasalahan harga beras.
“Manakala Badan Pangan masih berbicara masalah impor, artinya apa? Kedaulatan pangan belum tercapai,” ujar Sutrisno dalam video singkat, sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube TVR Parlemen di Jakarta, Senin.
Sutrisno tidak menolak kebijakan impor sebagai langkah pengendalian harga dan pasokan beras, tetapi ia menekankan pentingnya upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi dalam negeri sebelum bergantung pada impor.
“Orientasinya adalah bagaimana Bapanas itu akhirnya mewujudkan kedaulatan pangan kita,” tandas Sutrisno.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan proyeksi panen beras sebanyak 3,5 juta ton pada Maret sebagai langkah strategis. Proyeksi tersebut diharapkan dapat menambah pasokan dan menekan harga beras di pasar.
Dalam upaya peningkatan produksi, Arief menyebut kolaborasi dengan Kementerian Pertanian untuk memperluas lahan tanam padi. Proyeksi luas panen yang semakin bertambah diharapkan dapat memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.
“Kami close coordination dengan Bapak Menteri Pertanian yang hari ini bersama jajarannya bekerja keras untuk melakukan tanam,” kata Arief.
Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP), harga beras medium pada Senin (26/2) mencapai Rp15.200 per kilogram, mengalami kenaikan Rp200 dari hari Jumat (23/2). Begitu juga dengan harga beras premium, mencapai Rp16.600, naik Rp100 dari Jumat (23/2).
Artikel ini ditulis oleh:
Jalil