Ilustrasi cabai./ Okezone

Jakarta, Aktual.com – Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) bersama dengan petani champion memastikan pasokan cabai dalam kondisi yang aman menjelang Hari Besar Keagamaan Negara (HBKN) Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.

“Kementan melalui Direktorat Jenderal Hortikultura optimisme jika pasokan cabai untuk 2024 bakal tercukupi dan memastikan pasokan akan aman menjelang Hari Besar Keagamaan Negara (HBKN) kali ini,” kata Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan Andi Muhammad Idil Fitri di Jakarta, Selasa (27/2).

Idil menjelaskan bahwa menurut data Early Warning System (EWS) yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Hortikultura, stok berbagai jenis cabai pada bulan Februari diperkirakan aman.

Produksi cabai rawit terbesar berasal dari Kabupaten Malang dengan jumlah 15.233 ton, diikuti oleh Temanggung dengan 7.200 ton, dan Garut dengan 6.950 ton. Sedangkan untuk cabai besar, produksi utamanya berasal dari Kabupaten Sleman sebanyak 17.028 ton, Garut 9.466 ton, dan Bandung 3.795 ton.

Menurut Idil, dengan meningkatnya jumlah tanaman cabai di wilayah sentra produksi, masyarakat tidak perlu khawatir tentang ketersediaan cabai.

“Karena banyak petani yang sudah mulai menanam cabai, tentunya kebutuhan cabai di masa Ramadhan dan Idul Fitri kita prediksikan aman. Kami juga memiliki champion cabai yang selalu siap siaga dengan stok di lapangan dan tentunya siap terlibat aktif untuk penanganan stok cabai,” kata Idil.

Idil menjelaskan bahwa Kementan telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang Ramadan dan Idul Fitri, salah satunya melalui kebijakan pengamanan buffer stok atau skema lainnya untuk menstabilkan harga pasar yang fluktuatif.

”Pengamanan buffer stock dilakukan melalui pengamanan panen di sentra produksi melalui skema kemitraan dengan petani champion,” kata Idil.

Sementara itu, Ketua Champion Cabai Indonesia, Tunov Mondro Atmojo, menilai bahwa strategi pemerintah dalam menggerakkan para petani unggulan untuk menjaga pasokan cabai telah terbukti efektif.

“Dengan koordinasi yang kuat dan kerja sama antara pemerintah dan mitra binaan, semua bisa dikelola dan dirancang dengan baik utamanya dalam pengamanan pasokan jelang HBKN. Jelang Ramadan kali ini pun kami siap terlibat aktif dalam penyediaan produk cabai untuk masyarakat,” ucap Tunov.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Malang, Heri Suntoro, menyampaikan bahwa hasil panen cabai saat ini berasal dari berbagai kecamatan yang menjadi sentra produksi, seperti Dampit, Poncokusumo, Tumpang, Karangploso, dan Pujon dengan luas lahan 5.784 hektar.

Selain itu, terdapat juga tanaman cabai yang berumur dua bulan yang ditanam mulai Desember 2023 hingga Februari 2024 dengan luas lahan 3.408 hektar di sentra seperti Poncokusumo, Wajak, Tumpang, Karangploso, Pujon, Ngantang, dan Dampit, untuk memastikan ketersediaan cabai menjelang Ramadan dan Idul Fitri.

“Meskipun kondisi pertanaman cabai rawit tidak maksimal terkena imbas El Nino serta serangan thrips dan virus kuning, namun hasil produksi cabai di Malang masih cukup melimpah sehingga bisa memenuhi permintaan pasar lokal serta dikirim juga ke Pasar Induk Pare,” kata Heri.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan