Ilustrasi - Beras milik Bulog di kompleks pergudangan di Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi

Jakarta, Aktual.com – Harga beras di Indonesia mencetak rekor, mencapai tingkat tertinggi yang membuat pedagang dan konsumen merasa terbebani. The Star dari Malaysia melaporkan bahwa penundaan panen dan minim pasokan berkontribusi pada melonjaknya harga beras premium. Harga mencapai Rp17.000 per kilogram di Makassar dan bahkan Rp21.000 per kilogram di Wakatobi.

 

Pernyataan dari Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) dikutip oleh The Star, mengungkapkan bahwa rata-rata harga beras konsumen mencapai Rp18.000 per kilogram, meningkat 20 persen dari tahun sebelumnya.

 

Pemerintah Indonesia berencana menambah kuota impor beras sebanyak 1,6 juta ton, mengutip pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. Namun, Vietnam Vn menyebutkan bahwa kenaikan harga beras di Indonesia menjadi peluang bagi Vietnam untuk meningkatkan ekspor beras ke Indonesia.

 

“Harga eceran beras di pasaran mencapai Rp80.000 (setara 5,17 USD)/5kg, dibandingkan dengan harga pagu yang ditetapkan pemerintah hanya Rp69.500 (setara 4,45 USD)/5kg,” lapor Vietnam Vn.

 

Sementara itu, di Indonesia, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) merespons lonjakan harga beras dengan membentuk tim penyelidik. Komisioner Anggota KPPU, Hilman Pujana, menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan hukum jika menemukan kerja sama antarprodusen yang menghambat distribusi dan berkontribusi pada kelangkaan beras di pusat dan daerah.

Artikel ini ditulis oleh:

Jalil