Umat muslim melaksanakan salat Tarawih pertama bulan Ramadan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (16/5). Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1439 Hijriyah jatuh pada Kamis (17/5). AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, aktual.com – Kementerian Agama meminta Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) menebarkan pesan-pesan damai di setiap mimbar keagamaan seperti shalat Jumat hingga Tarawih dalam menyongsong Ramadhan 1445 Hijriah/2024 Masehi.

“BKM provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan, kelurahan/desa juga harus mengisi mimbar kultum Tarawih dan khotbah Jumat dengan membawa pesan-pesan persaudaraan dan kerukunan/perdamaian,” ujar Ketua Harian BKM Pusat, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib, di Jakarta, Kamis (29/2).

Adib menjelaskan saat ini telah terbentuk 23.125 pengurus BKM yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. BKM perlu berkontribusi dalam menciptakan iklim kondusif di tengah umat pascapemilu lewat pesan damai tersebut.

Ia juga minta agar BKM daerah mulai menjalankan program-programnya. BKM diharapkan aktif menggelar syiar agama di masjid dan musala.

“Contoh khutbah tersebut dapat diakses di aplikasi PUSAKA dan Elipski,” kata Adib.

Sementara itu, Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin mendorong BKM melakukan safari Ramadhan dan bersilaturahim ke ormas-ormas keagamaan serta audiensi ke pemerintah daerah.

“Kita mendorong kepada pengurus BKM dapat membuka komunikasi, audiensi, atau sosialisasi dengan pemerintah daerah setempat, forkopimda, ormas terkait perihal telah hadirnya BKM daerah dan siap berkolaborasi lebih jauh,” kata dia.

Di sisi lain, Ia menyebut masjid harus menjadi ruang aktualisasi generasi muda dalam mempraktikkan ajaran agama.

Fungsi masjid sebagai tempat pendidikan dan pembinaan bagi generasi muda akan mendorong mereka untuk banyak beraktivitas di masjid.

“Hafiz-hafiz Quran itu lebih banyak menggunakan masjid sebagai tempat yang tenang untuk menghafal. Hampir seluruh aktivitasnya ada di masjid,” kata.

Kamaruddin berpendapat peran generasi muda sangat menentukan kualitas literasi keagamaan di masjid.

“Literasi keagamaan orang Indonesia cukup banyak diperoleh melalui masjid. Sehingga, peran generasi muda termasuk hafiz Quran di masjid-masjid juga akan berkontribusi memberi informasi keagamaan kepada masyarakat,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain