Semarang, Aktual.co — Puluhan aktivis anti korupsi dan tokoh Semarang menggelar aksi simpatik perseteruan konflik Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri. 
Aksi jalan kaki mengelilingi acara car free day (CFD) di jalan Pahlawan Semarang itu dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas konflik kedua institusi yang semakin meruncing.
Tak hanya itu, aksi keprihatinan itu mengundang mahasiswa yang tergabung dalam BEM Universitas Negeri Semarang. Tampak ratusan warga ikut meramaikan aksi yang digelar aktivis, mahasiswa, dan tokoh. Aksi long march dimulai sejak pukul 06.00 wib di depan kantor Gubernur Jawa Tengah. Mereka berjalan menuju lapangan Pancasila dan mengitari. Aksi itu mendapat simpatik di acara CFD. Mereka menggelar kain putih sepanjang 10 meter di depan kantor Gubernur Jateng. Mereka menggalang tanda tangan masyarakat dengan membubuhkan tanda tangan ke kain tersebut.
Aktivis anti korupsi, Yunantio Adi mengatakan aksi penandatanganan itu bukan berarti membela KPK atau Polri. Akan tetapi, sebagai bentuk keprihatinan agar konflik segera berakhir.
“Kami tidak membela KPK dan Polri, tapi jangan jadikan ini media politik kekacauan negara. Musuh sebenarnya bukan KPK atau Polri, tapi koruptor,” ujar warga Semarang itu, Minggu (25/1).
Aksi dilanjutkan dengan teatrikal yang diperankan empat orang. Dua orang bertindak sebagai KPK dan Polri yang berseteru, satu orang sebagai bayangan hitam yang menari dan satu lainnya berada di tengah untuk mendamaikan dua institusi tersebut.

Artikel ini ditulis oleh: