Sukarelawan gabungan memangkas ranting pohon petai yang tumbang dan menimpa rumah Eti, warga Grumbul Kejubug RT 05 RW 05, Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, Kabupate Banyumas, Selasa (12/3/2024) pagi. ANTARA/HO-Sukarelawan

Cilacap, Aktual.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat di sebagian wilayah selatan Jawa Tengah (Jateng) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi angin kencang yang dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan.

“Potensi angin kencang ini dipicu oleh adanya bibit siklon tropis 91S di sebelah selatan Pulau Jawa,” ungkap Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, di Cilacap pada hari Selasa (12/3).

Menurutnya, bibit siklon tropis 91S tersebut bergerak dari Samudra Hindia sebelah barat daya Banten menuju ke arah tenggara atau selatan Pulau Jawa.

Wardoyo menjelaskan bahwa berdasarkan pantauan hingga pukul 10.15 WIB, kecepatan maksimum angin di wilayah perkotaan Cilacap yang tercatat oleh Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung mencapai 18 knot, sementara di Pos Meteorologi Bandara Tunggul Wulung Cilacap mencapai 17 knot.

“Selain angin kencang, masyarakat perlu waspada terhadap potensi terjadinya hujan lebat yang dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya bibit siklon tropis 91S tersebut,” katanya.

Dia juga menyatakan bahwa faktor lain yang berpotensi memicu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, kadang-kadang disertai petir dan angin kencang, adalah aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) pada fase 3 (Indian Ocean), yang secara signifikan mempengaruhi peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia.

Selanjutnya, aktivitas monsun Asia berdampak pada peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator, termasuk sekitar wilayah Jateng. Gelombang atmosfer Rossby Ekuator juga aktif di sebagian besar wilayah Indonesia termasuk di Jateng. Selain itu, daerah konvergensi dan belokan angin terpantau di sekitar Jateng, serta adanya labilitas lokal yang kuat mendukung proses konvektif pada skala lokal di Jawa Tengah.

“Kondisi ini meningkatkan potensi cuaca ekstrem seperti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah Jateng pada 12-14 Maret,” jelasnya.

Teguh menambahkan bahwa wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem tersebut meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Boyolali, Klaten, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Demak, Temanggung, Kendal, Batang, Pemalang, Brebes, Kota Salatiga, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten/Kota Semarang, Kabupaten/Kota Tegal, Kabupaten/Kota Pekalongan, dan sekitarnya.

Dalam laporan terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho, mengatakan bahwa hingga Selasa (12/3) pagi, telah terjadi enam kejadian pohon tumbang akibat angin kencang sejak Senin (11/3).

Enam kejadian pohon tumbang itu terjadi di Desa Cikembulan, Cibangkong, dan Kranggan, Kecamatan Pekuncen; Sawangan dan Jingkang, Kecamatan Ajibarang; serta Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas.

“Oleh karena itu, kami mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang dan cuaca ekstrem lainnya seperti yang telah diperingatkan oleh BMKG,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan