Doha, Aktual.com – Pemerintah Qatar pada Selasa (12/3) menyatakan bahwa upaya kesepakatan gencatan senjata antara kelompok perlawanan Palestina Hamas dan Israel di Jalur Gaza sedang berlangsung.
“Kami semua sedang berupaya mencapai kesepakatan sebelum awal Ramadan, namun itu tidak menghalangi kami untuk terus melakukan upaya dan negosiasi mencapai kesepakatan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari saat konferensi pers.
Beberapa hari belakangan terjadi pembicaraan maraton yang dimediasi Qatar, Mesir dan Amerika Serikat untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel sebelum Ramadan yang dimulai pada Senin (11/3).
Akan tetapi, pembicaraan tersebut tidak menghasilkan terobosan apa pun lantaran Tel Aviv menolak tuntutan Hamas untuk mengakhiri serangan mematikan Israel di Gaza dan mundur dari wilayah kantong tersebut sebagai imbalan atas setiap kesepakatan.
Israel melancarkan serangan balasan terhadap Gaza sejak Hamas meluncurkan serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023 hingga menewaskan hampir 1.200 orang.
Konflik keduanya juga telah menewaskan sekitar 31.200 warga Palestina dan melukai lebih dari 72.900 orang lainnya di tengah kehancuran massal dan krisis kebutuhan pokok.
Israel juga telah memberlakukan pengepungan yang melumpuhkan di Gaza, yang menyebabkan penduduk di sana, khususnya Gaza utara, berada di ambang kelaparan.
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi akibat krisis makanan, air bersih serta obat-obatan, dan 60 persen infrastruktur di sana telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida dalam gugatan yang diajukan ke di Mahkamah Internasional (ICJ).
Putusan sementara ICJ pada Januari memerintahkan Tel Aviv agar menghentikan aksi genosida dan mengambil tindakan untuk memastikan bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil di Gaza.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan