Kepala BP2M Benny Rhamdani saat memberikan keterangan pers usai menjemput kepulangan tiga jenazah PMI kecelakaan kapal di Korea Selatan.

Jakarta, aktual.com – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terus berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Korea Selatan untuk mempercepat pencarian PMI korban kecelakaan kapal tenggelam di lepas pantai selatan Kota Tongyeong.

“Masih empat warga negara Indonesia yang mudah-mudahan kita sampaikan kepada duta besar di South. Kita doakan saja bisa cepat ditemukan dan dikembalikan ke tanah air, untuk diserahkan ke keluarganya,” kata Kepala BP2M, Benny Rhamdani di Tangerang, Sabtu.

Benny menjelaskan bahwa sebanyak tujuh orang merupakan anak buah kapal dari Indonesia. Hingga kini, tiga orang dilaporkan meninggal dunia dan telah dikembalikan ke tanah air.

“Pertanyaan kita adalah, kenapa di saat situasi buruk seperti itu kapal masih diizinkan berlayar untuk menangkap ikan. Maka BP2MI akan mengirimkan surat pada hari Senin kepada ibu Menlu untuk berani mengeluarkan nota diplomatik kepada pemerintah Korea melalui perusahaan itu bisa bertanggung jawab,” jelasnya.

BP2MI telah menerima tiga jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban kapal nelayan tenggelam di lepas pantai selatan Kota Tongyeong. Jenazah tersebut diangkut menggunakan pesawat terbang Garuda Indonesia jenis Airbus A330-343, nomor penerbangan GA879 rute Jakarta.

Sedikitnya tujuh orang hilang setelah satu kapal nelayan tenggelam di lepas pantai selatan Kota Tongyeong di Korea Selatan. Sebanyak sembilan anggota kru, termasuk tujuh Warga Negara Indonesia, berada di dalamnya ketika kapal seberat 29 ton terbalik.

Artikel ini ditulis oleh:

Jalil