Jakarta, Aktual.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah membangun infrastruktur data yang difokuskan pada isu ketahanan pangan dengan mengawasi pertumbuhan tanaman pangan di seluruh Indonesia.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Riset Geoinformatika BRIN Rokhis Khomarudin mengatakan melalui satelit penginderaan jauh pihaknya dapat melihat gangguan yang dialami oleh tanaman hingga produksi dari tanaman tersebut.
“Kami gabungan dengan informasi-informasi sosial ekonomi yang bisa dibuat di dalam peta, sehingga ketahanan pangan tidak hanya sekedar kita memantau pertumbuhan tanaman padi, tetapi bagaimana dari sisi daya beli masyarakat, distribusi pangan dan sebagainya,” kata Rokhis dalam sebuah dialog yang dipantau di Jakarta, Selasa (19/3).
Layanan geoinformatika yang sedang dikembangkan BRIN dapat menampilkan semua data dalam satu peta, memperlihatkan daerah mana yang memiliki ketahanan pangan, sehingga pemangku kepentingan dapat segera mengambil langkah intervensi.
Selain aspek pangan, layanan tersebut juga dapat memberikan informasi kesehatan, seperti lokasi fasilitas kesehatan yang kurang serta kebutuhan penambahan fasilitas kesehatan.
“Geoinformatika dapat berperan di situ menggambarkan secara visualisasi dan pemetaan itu bisa digunakan,” kata Rokhis.
Dia juga menjelaskan bahwa teknologi seperti Google Map membantu dalam memberikan informasi kepada pengguna, termasuk kepadatan lalu lintas.
“BRIN saat ini sedang membangun infrastruktur seperti itu dan melakukan berbagai riset ke arah sana,” ujarnya.
Rokhis menekankan bahwa geoinformatika merupakan gabungan dari ilmu dan teknologi komputer, sistem informasi, dan geografi untuk menjawab permasalahan kompleks dengan data besar.
Dalam geoinformatika, proses akuisisi, penyimpanan, pengolahan data, dan visualisasi informasi juga menjadi fokus riset.
“Kami mencatat perkembangan teknologi yang berkembang sekarang ini dengan perkembangan big data, kemudian perkembangan teknologi machine learning, dan perkembangan kecerdasan buatan. Ini merupakan teknologi kunci di dalam ilmu geoinformatika dan sangat membantu sekali,” kata Rokhis.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan