Jakarta, Aktual.co — Perseteruan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polri sudah sampai pada tahap sangat memprihatinkan. Tidak ada jalan lain mengakhiri konflik dua lembaga penegak hukum tersebut, terkecuali Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan.
“Tidak ada pilihan lain, Bapak (Jokowi) harus segera turun tangan!” tegas relawan Jokowi-Jusuf Kalla, Michael F Umbas dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (23/1).
Diungkapkan, setelah penangkapan Bambang Widjojanto (BW) oleh Bareskrim Polri, situasi dikhawatirkan akan semakin meruncing. Tak hanya kejanggalan kasus yang disangkakan kepada BW, tetapi justru ketika KPK sedang dalam proses menjawab harapan publik membuktikan kasus Komjen Budi Gunawan (BG) yang menjadi alasan utama presiden menunda pelantikan BG sebagai Kapolri.
Presiden, lanjut dia, harus segera membuat keputusan strategis mengatasi situasi ini sebelum situasinya semakin ‘rusak’ parah. Terlebih arus perlawanan publik semakin hari semakin kuat dan tidak terbendung, dimana nalar dan suara publik yang menginginkan BW tidak dikriminalisasi tidak bisa dilawan. 
“Jangan sampai Bapak (Presiden) dianggap secara diam-diam justru melakukan pembiaran terhadap upaya melemahkan dan mendegradasi insitusi KPK,” jelas Umbas.
Penulis buku ‘Solusi Jokowi’ ini menambahkan, Presiden selaku pengambil keputusan tertinggi sedang mengalami ujian sejarah. Dalam keyakinan Umbas, Presiden mampu mengatasi krisis tersebut sebagaimana sudah dibuktikan sebelumnya.
“Napoleon pernah berkata, ‘a leader is a dealer in hope’. Harapan yang sedang menggelayut di benak publik saat ini tentu negeri ini secepatnya bersih dari korupsi, dan upaya-upaya menjatuhkannya adalah musuh bersama, siapapun dia,”
“Semoga situasi ini kembali normal dan agenda-agenda pembangunan Nawacita akan berjalan dengan baik,” demikian Umbas, yang juga mantan anggota Pokja Tim Transisi Bidang Komunikasi Politik.

Artikel ini ditulis oleh: