Jakarta, Aktual.co — Potensi pasar konstruksi Indonesia dinilai cukup besar oleh pangsa pasar internasional. Hal tersebut didukung dengan masuknya Indonesia dalam urutan empat besar di pasar konstruksi Asia.
“Urutan pertama itu masih dipegang China, kedua Jepang, lalu India, dan kita yang keempat. Nilai China mencapai USD1,7 triliun sedangkan Indonesia hanya USD267 miliar,” ujar Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyar, Hediyanto W Husaini di Jakarta, Kamis (22/1).
Lebih lanjut dikatakan dia, posisi Indonesia masih lebih baik jika dibandingkan dengan Singapura. Pasalnya, pasar konstruksi Singapura hanya sebesar USD26 miliar.
Dengan potensi pasar konstruksi Indonesia yang besar tersebut, kata Hediyanto, pemerintah perlu memaksimalkan kontraktor nasional yang mumpuni. Dia mencontohkan kesuksesan infrastruktur di Dubai yang dibangun dengan kekuatan kontraktor nasionalnya.
“Dengan begitu tidak menutup kemungkinan Indonesia akan menjadi negara yang maju dan harapannya 2045 menjadi negara G-6 karena sekarang kita sudah G-13,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka

















