Jakarta, Aktual.co —   Pertumbuhan uang beredar (M2) pada Maret 2015 mengalami peningkatan di wilayah Provinsi Gorontlo.

“Pada Maret 2015, posisi M2 tercatat sebesar Rp4.246,3 Triliun, atau tumbuh 16,3 persen dibanding sebelumnya,” ujar Kepala Perwakilan BI Provinsi Gorontalo, Suryono, Jumat (8/5).

Berdasarkan komponennya, peningkatan pertumbuhan M2 tersebut bersumber dari komponen M1 yakni uang kartal dan giro rupiah.

Uang kartal tersebut tercatat sebesar 12,2 persen, meningkat dari 11,2 persen pada bulan sebelumnya. Sementara itu, pertumbuhan Uang Kuasi atau Simpanan Berjangka dan Tabungan baik dalam rupiah maupun valas serta Simpanan Giro Valuta Asing tercatat sebesar 17,6 persen.

” Angka ini, relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya,” imbuhnya.

Berdasarkan faktor yang memengaruhi, peningkatan pertumbuhan M2 terutama dipengaruhi oleh ekspansi keuangan Pemerintah Pusat.

Pada Maret 2015, operasi keuangan Pemerintah Pusat tumbuh 38,2 persen, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Februari 2015 yang sebesar 20,1 persen .

Di sisi lain, pertumbuhan kredit mengalami perlambatan terutama pada Kredit Modal Kerja (KMK).

Pada Maret 2015, posisi kredit yang disalurkan perbankan tercatat sebesar Rp3.713,7 Triliun atau tumbuh 11,1 persen, melambat dibandingkan pertumbuhan Februari 2015 yang sebesar 12,0 persen.

Menurutnya, suku bunga simpanan perbankan masih menunjukkan tren yang menurun.

” Kebijakan BI menurunkan  BI rate dari 7,75 persen menjadi 7,5 persen pada Februari 2015 masih direspons perbankan dengan menurunkan suku bunga deposito berjangka,” tambahnya.

Pada Maret 2015, suku bunga deposito berjangka waktu 1, 3 dan 6 bulan masing – masing tercatat sebesar 8,31 persen, 8,81 persen dan 9,11 persen.

Angka ini turun dibandingkan 8,36 persen, 8,94 persen dan 9,21 persen pada Februari 2015.

Sebaliknya, rata-rata suku bunga kredit masih mengalami peningkatan dari 12,95 persen menjadi 12,99 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka