Jakarta, Aktual.co — Plt Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebutkan bahwa pimpinan KPK Abraham Samad melakukan penyadapan selama penjaringan mencari wakil presiden untuk disandingkan dengan Joko Widodo.
Hal itu diketahui langsung dari mulut Ketua KPK Abraham Samad, ketika dirinya hendak menyampaikan bahwa Abraham tidak terpilih mendampingi Jokowi. Bahkan, Abraham mengatakan bahwa dirinya juga sudah mengetahui kegagalannya sebagai cawapres Jokowi.
“Beliau mengatakan, Ya saya tahu. Karena saya sudah melakukan penyadapan. Bahwa saya tahu yang menyebabkan kegagalan saya ini adalah Bapak Budi Gunawan,” ucap Hasto dalam konferensi pers, di Apartemen The Capital Residences, Kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (22/1).
Dia menambahkan, sebelum batas akhir partai politik atau gabungan parpol mendaftarkan pasangan capres, Jusuf Kalla diputuskan sebagai pendamping Jokowi dalam Pilpres. Keputusan ini diambil dengan memperhatikan realitas politik bahwa PDIP dalam mengusung pencalonan calon ternyata kurang untuk memenuhi ketentuan 25 persen suara atau 20 persen kursi.
Dengan realitas politik seperti itu, Hasto mengaku PDIP harus mendengar masukan dari para ketua umum partai pendukung. Dari masukan itu, akhirnya Jokowi mengambil keputusan JK menjadi cawapresnya.
“Keputusan terhadap pencalonan wapres adalah keputusan Jokowi, bukan bisikan orang per orang,” ucapnya.
Hasto menegaskan jika apa yang disampaikannya ini bukan semata-mata ingin menghancurkan nama baik KPK didepan publik, melainkan untuk menyelamatkan institusi anti rasuah tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang

















