Jakarta, Aktual.com – Di perdagangan awal pekan, Senin (13/5), para analis memperkirakan Rupiah akan mengalami pelemahan. Potensi pelemahan mata uang Garuda dipicu oleh kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang lesu.
Menurut Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana, Rupiah kemungkinan akan melemah secara terbatas. Alasannya adalah Rupiah masih terbebani oleh penurunan cadangan devisa (cadev) bulan April 2024 yang diumumkan pada Rabu (8/5) lalu.
“Saya rasa tergerusnya cadev menjadi fundemantal utama rupiah akan terdepresiasi,” kata Fikri, Minggu (12/5).
Lukman proyeksi bahwa rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 16.000 per dolar AS–Rp 16.100 per dolar AS pada perdagangan Senin (13/5). Sementara itu, Fikri prediksi bahwa rupiah akan melemah tipis dalam rentang Rp 16.020 per dolar AS–Rp 16.220 per dolar AS.
Rupiah spot sebelum libur panjang ditutup pada Rp 16.046 per dolar AS, Rabu (8/5). Rupiah spot mengalami pelemahan tipis sebesar 0,01%, sedangkan rupiah Jisdor naik 0,16% menjadi Rp 16.081 per dolar AS.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra
















