Jakarta, Aktual.com – Ketua MPR Bambang Soesatyo menyatakan bahwa mantan Presiden sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY, tidak keberatan jika UUD 1945 diamendemen.
Bamsoet mengatakan bahwa ia telah membahas hal ini saat mengunjungi kediaman SBY di Cikeas pada Selasa (28/5).
“Pak SBY tadi menyampaikan mengamendemen UUD NRI 1945 bukanlah hal yang tabu, selama ada alasan yang tepat,” ucap Bamsoet.
Menurut Bamsoet, SBY menekankan pentingnya kajian mendalam sebelum melakukan amendemen terhadap UUD 1945.
Kajian ini untuk menilai manfaat dan kerugian dari pemilihan langsung dalam pemilu, agar amendemen dilakukan hanya pada pasal-pasal tertentu yang diperlukan.
“Apa yang sudah benar dipertahankan, apa yang masih dianggap kurang diperbaiki,” ujar Bamsoet.
Pembicaraan antara Bamsoet dan SBY juga membahas sistem pemilu secara langsung atau proporsional terbuka. Bamsoet menekankan perlunya kajian mendalam karena sistem coblos langsung seringkali diwarnai politik uang.
Calon anggota legislatif sering membutuhkan dana kampanye yang besar, dan mereka sering terikat pada sponsor serta kekuatan oligarki yang mendanai kampanye.
“Pak SBY merasakan langsung parahnya politik uang pada Pemilu 2024 lalu. Biaya yang dikeluarkan para caleg cenderung tinggi. Bahkan, ada caleg yang mengeluarkan uang antara Rp 40 miliar hingga Rp 100 miliar untuk menjadi anggota DPR,” kata Bamsoet.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan

















