Wamentan Harvick usai melakukan penandatangan Memorandum Saling Pengertian (MSP) bersama Menteri Peternakan, Pertanian dan Perikanan Republik Oriental Uruguay, Yang Mulia Fernando Mattos di kantor Kementerian Pertanian RI, Jakarta. Foto: Humas Kementan
Wamentan Harvick usai melakukan penandatangan Memorandum Saling Pengertian (MSP) bersama Menteri Peternakan, Pertanian dan Perikanan Republik Oriental Uruguay, Yang Mulia Fernando Mattos di kantor Kementerian Pertanian RI, Jakarta. Foto: Humas Kementan

Jakarta – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi menerima kunjungan bilateral Menteri Peternakan, Pertanian dan Perikanan Republik Oriental Uruguay, Yang Mulia Fernando Mattos di kantor Kementerian Pertanian RI, Jakarta, Selasa (4/6/2024).

Pertemuan bilateral ini dalam rangka memperkuat kerjasama kedua negara di bidang pertanian. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum Saling Pengertian (MSP) tentang kerjasama pertanian antara Uruguay dan Indonesia.

Wamentan Harvick mengatakan saat ini pemerintah Indonesia tengah memastikan ketersediaan pangan di tengah tantangan global yang dihadapi akibat fenomena El Nino, terutama untuk komoditas pokok strategis seperti beras, daging, jagung, dan gula. Oleh karena itu, pertemuan bilateral ini merupakan langkah positif yang dapat memperkuat hubungan bilateral kedua negara di bidang pertanian.

“Saya ingin menyampaikan apresiasi atas inisiatif dari pihak Uruguay dalam pembentukan Memorandum Saling Pengertian (MSP) tentang kerja sama pertanian antara Uruguay dan Indonesia. Saya sadar bahwa kerja sama kita dalam memperkuat ketahanan pangan dapat mendukung upaya bersama dalam menghadapi tantangan ini,” kata Wamentan saat memimpin pertemuan bilateral tersebut.

Wamentan Harvick bersama delegasi Menteri Peternakan, Pertanian dan Perikanan Republik Oriental Uruguay, Yang Mulia Fernando Mattos di kantor Kementan RI, Jakarta. Foto: Humas Kementan
Wamentan Harvick bersama delegasi Menteri Peternakan, Pertanian dan Perikanan Republik Oriental Uruguay, Yang Mulia Fernando Mattos di kantor Kementan RI, Jakarta. Foto: Humas Kementan

Wamentan mengungkapkan pada tahun 2023, total nilai perdagangan komoditas pertanian antara Indonesia dan Uruguay hanya sekitar 8.87 juta USD.

Mantan Ketua Presidium Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Muda ini menyebut bahwa besarnya potensi perdagangan komoditas pertanian antara kedua negara, Indonesia ingin meningkatkan ekspor produk kelapa, kelapa sawit, kakao, pala, kayu manis, dan cengkeh.

“Kami percaya bahwa hubungan yang baik antara Indonesia dan Uruguay yang terjalin selama ini dapat tumbuh semakin kuat di masa depan,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut Wamentan didampingi Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah, Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri Kementan Ade Candradijaya, dan Tenaga Ahli Menteri Pertanian Masywir Arif.

Adapun delegasi dari Uruguay meliputi Duta Besar Uruguay untuk Indonesia, Cristina González, President of INAC (Instituto Nacional de Carnes / National Meat Institute), Conrado Ferber, dan Market Access Manager of INAC, Alvaro Pereira.

Artikel ini ditulis oleh:

A. Hilmi