Beirut, aktual.com – Memanas! Hizbullah meluncurkan setidaknya 250 roket ke wilayah Israel pada Rabu (12/6) sebagai balasan atas kematian salah satu komandan seniornya dalam serangan udara Tel Aviv. Jumlah roket tersebut merupakan yang terbanyak yang pernah ditembakkan Hizbullah ke Israel dalam satu hari sejak konflik meningkat delapan bulan lalu.
Dilaporkan oleh Reuters dan Al Arabiya pada Kamis (13/6/2024), Hizbullah dan militer Israel hampir setiap hari terlibat dalam serangan lintas perbatasan sejak perang pecah di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Situasi ini semakin menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya konfrontasi yang lebih luas antara kedua belah pihak.
Serangan udara Israel pada Selasa (11/6) tengah malam menghantam desa Jouaiyya di Lebanon selatan, menewaskan seorang komandan lapangan senior Hizbullah bernama Taleb Abdallah, atau Abu Taleb, serta tiga pejuang Hizbullah lainnya.
Menurut salah satu sumber, Abdallah adalah komandan paling senior Hizbullah yang tewas dalam serangan lintas perbatasan dengan Israel.
Militer Israel mengonfirmasi dalam pernyataannya bahwa serangannya terhadap pusat komando dan kendali Hizbullah menewaskan empat anggota kelompok yang didukung Iran tersebut, termasuk seorang komandan senior.
Sebagai tanggapan atas kematian Abdallah, Hizbullah menyatakan bahwa pasukannya melakukan setidaknya 17 operasi terhadap Israel sepanjang Rabu (12/6) waktu setempat. Delapan dari operasi tersebut diklaim Hizbullah sebagai balasan atas “pembunuhan” yang dilakukan Israel di Jouaiyya.
Dalam salah satu operasinya, pasukan Hizbullah meluncurkan rudal ke sebuah pabrik militer Israel. Operasi lainnya termasuk serangan terhadap markas militer Israel di Ein Zeitim dan Ami’ad, serta terhadap stasiun pengawasan udara militer Israel di Meron.
Menurut seorang sumber keamanan setempat, Hizbullah menembakkan sekitar 250 roket ke wilayah Israel pada Rabu (12/6) waktu setempat. Jumlah ini merupakan yang terbanyak dalam satu hari yang pernah ditembakkan Hizbullah ke Israel sejak konflik semakin meningkat tahun lalu.
Menurut sumber keamanan tersebut, lebih dari 100 roket ditembakkan secara bersamaan, menjadikannya salah satu serangan terbesar Hizbullah terhadap Israel.
Dalam seremoni pemakaman Abdallah di pinggiran selatan Beirut, seorang pejabat senior Hizbullah, Hashem Safieddine, menyatakan bahwa kelompoknya akan meningkatkan intensitas, kekuatan, dan jumlah operasi mereka terhadap Israel sebagai balasan atas kematian Abdallah.
“Jika musuh berteriak dan mengeluh soal apa yang terjadi padanya di Palestina bagian utara, biarkan mereka bersiap untuk menangis dan meratap,” tegas Safieddine dalam pernyataannya.
Rentetan serangan roket Hizbullah memicu diaktifkannya sirene peringatan serangan udara di wilayah utara Israel. Militer Israel dalam pernyataannya mengatakan bahwa beberapa jet tempurnya dikerahkan untuk menargetkan lokasi-lokasi peluncuran roket di Lebanon bagian selatan pada Rabu (12/6) waktu setempat.
Dalam pernyataan awal, militer Israel menyebutkan bahwa Hizbullah menembakkan sekitar 50 proyektil dari Lebanon selatan ke arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki Tel Aviv, dekat perbatasan Suriah. Pengumuman selanjutnya dari militer Israel menyatakan bahwa sekitar 90 proyektil terdeteksi ditembakkan dari Lebanon ke wilayah utara Israel.
Tel Aviv mengklaim bahwa beberapa proyektil berhasil ditembak jatuh, namun beberapa lainnya menghantam area di Israel utara, menyebabkan kebakaran di beberapa wilayah.
Militer Israel juga menyatakan bahwa tidak ada laporan korban jiwa sejauh ini akibat serangan dari Lebanon tersebut. Namun, petugas pemadam kebakaran setempat sedang berjuang memadamkan kebakaran yang dipicu oleh serangan Hizbullah.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain