Jakarta, Aktual.co —Pemprov DKI akan bubarkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang gagal mengembangkan bisnis usahanya dan tidak menyumbang bagi pendapatan asli daerah (PAD) DKI Jakarta.
Kata Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah, BUMD yang tidak sehat itu tak akan dapat toleransi lagi, lantaran dianggap hanya merugikan Pemprov DKI saja.  “Kalau kita pelihara terus bisa jadi penyakit,” kata mantan Wali Kota Jakarta Pusat itu, di Balai Kota DKI, Rabu (21/1).
Kendati demikian, dia belum bisa menyebut BUMD mana yang bakal ‘dilikuidasi’. Alasannya, evaluasi baru dilakukan sejalan dengan rencana perombakan direktur utama dan jajaran direksi perusahaan-perusahaan pelat merah milik DKI tersebut. “Jadi nanti evaluasi bareng.” 
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sudah mengatakan akan ada perombakan jajaran pimpinan BUMD DKI.
“Habis ganti PNS besar-besaran, kita juga akan ganti direktur utama BUMD DKI secara besar-besaran juga,” kata Ahok,  di Balaikota, Senin (19/1) lalu. 
Kata dia, penggantian pimpinan dilakukan untuk menggenjot kinerja BUMD DKI, sehingga diharapkan bisa memberi kontribusi bagi pendapatan daerah DKI. Mengingat kontribusi BUMD terhadap pendapatan DKI sangat minim. Banyak target BUMD yang tidak tercapai.
Ahok ingin sosok Dirut BUMD yang baru nanti adalah yang memiliki integritas tinggi dan jujur dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. “Yang paling penting tidak gila duit,” ujar dia.
Sejumlah tes seleksi sudah dilakukan demi mencari Dirut dan direksi yang sesuai kriteria. Sejumlah nama juga sudah dikantongi untuk menduduki kursi nakhoda di satu BUMD. 
“Sudah final. Saya jamin orang-orangnya bisa bekerja dengan kencang,” klaim dia.

Artikel ini ditulis oleh: