Bekasi, aktual.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR), khususnya dalam dunia pendidikan yang harus di selesaikan. Demikian di ungkapkan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi, H.M Saifuddaulah.

Ketua DPRD Kota Bekasi, H.M Saifuddaulah melanjutkan, dirinya kerap mendapat keluhan dari masyarakat terkait salah satunya pemenuhan kebutuhan dasar dalam hal ini pendidikan.

Banyak keluhan dari warga, salah satu tugas pemerintah daerah adalah memenuhi kebutuhan dasar, diantaranya adalah pendidikan,” katanya.

Permasalahan dunia pendidikan kerap muncul, kata pria yang akrab disapa Ustad Daulah, bila memasuki tahun ajaran baru. Salah satunya yang timbul dan menjadi persoalan klasik yakni terbatasnya kuota atau rombongan belajar (Rombel) siswa di sekolah negeri.

Ia mengatakan, tahun 2024-2025 menjadi momen perbaikan kualitas pendidikan karena tema dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan.

“Infrastuktur pendidikan yang ada ini harus ditambah, baik menambah bangunannya, karena belum memiliki SMP negeri, atau bangunan SD bisa direvitaliasasi menjadi bangunan SMP,” kata dia.

Ia mengatakan, beberapa sekolah dasar di Kota Bekasi telah digabungkan. Artinya, ada bangunan yang ditinggalkan, sehingga bisa dimanfaatkan untuk dijadikan SMP negeri.

Ia juga meminta pemerintah menginventarisasi lagi sekolah-sekolah yang berpotensi digabungkan.

“Ada masukan juga memanfaatkan SD negeri yang sesungguhnya pola proses belajarnya enggak full,” kata dia.

SDIT menerapkan sekolah full day, sementara SD negeri hanya setengah hari. Kata dia, waktu sisa setengah hari bisa dimanfaatkan untuk SMP Negeri.

“Supaya rombel ideal, semua warga menerima layanan pendidikan yang bermutu,” kata dia. Sayangnya, untuk meningkatkan kualitas pendidikan harus dibarengi dengan penambahan jumlah guru yang berkualitas.

“Ini catatan, ini PR bersama,” tandasnya. (ADV/DPRD)

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain