Jakarta, Aktual.co — Tingkat hunian ritel pada kuartal ketiga tahun 2014 mencapai 92,4 persen. Angka tersebut sama seperti kuartal ketiga di tahun 2013. Penyebab tidak adanya peningkatan persentase pada ritel di kuartal ketiga yaitu kosongnya pasokan baru di pasar ruang ritel.

“Kosongnya pasokan ruang ritel ini karena beberapa mall melakukan repositioning. Ini berkaitan dengan kebijakan moratorium di Jakarta. Sehingga tanah ruang ritel mereka bangun di luar Jakarta,” ujar Kepala Konsultan dari Jones Lang LaSalle (JLL), Vivin Harsanto di Jakarta, Rabu (21/1).

Lebih lanjut dikatakan bahwa total komulatif penyerapan ruang ritel di kuartal ketiga 2014 mencapai 50.646 m2 dengan jumlah pasokan hingga 61.848 m2 di wilayah Jakarta Barat.  Selain lokasi tersebut, ruang ritel juga masih diminati oleh masyarakat. Hal tersebut disebabkan oleh faktor eksternal, seperti harga minyak dunia yang sedang turun.

“Di 2014 ini sektor komersil memang turun, sektor investasi yang naik. Saat ini kan harga minyak dunia sedang turun, jadi dana investasi akan lebih banyak ke ritel, tapi dampaknya belum bisa terlihat sekarang,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka