Jakarta, Aktual.co — Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengklaim bahwa pembangunan dan revitalisasi lima pelabuhan yang dilakukan pemerintah saat ini mampu menekan ongkos logistik hingga 19 persen dari growth domestic product (GDP).
Kelima pelabuhan yang dimaksud adalah Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Makassar dan Pelabuhan Sorong.
“Jadi begini saat ini komponen logistik itu sudah 24 persen dari GDP, nah kita menekan 19 persen melalui pembangunan lima pelabuhan,” kata Indroyono di Hotel JW Marriott, Jakarta, Rabu (21/1).
Ia menjelaskan, saat ini ongkos logistik untuk mengangkut satu kontainer barang dari Padang ke Jakarta mencapai USD600. Sementara dari Singapura ke Jakarta hanya USD185. “Itu berarti logistical system kita masih kalah dari Singapura”.
Menurutnya, hal itu disebabkan oleh waktu tunggu kontainer (dwelling time), serta sistem bongkar muat di pelabuhan Indonesia yang sebelumnya 6-7 hari, dan baru diturunkan menjadi 3-4 hari.
“Kenapa harga daging sapi Australia ke Jakarta lebih murah daripada Kupang ke Jakarta, itu kan karena sistem kita masih 24%-25%,” tambah Indroyono.
Maka dari itu, sambungnya, dibutuhkan infrastruktur seperti pelabuhan, galangan kapal, dan tentu kapal itu sendiri untuk mendukung turunnya ongkos logistik tersebut.
“Ini yang sekarang kita garap dan dorong sama-sama. Kita berikan insentif, baik fiskal maupun non fiskal. Bea masuk ditanggung dan dipercepat, masalah sewa lahan. Begitulah kalau kita bicara membangun poros maritim dunia,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















