Ilustrasi Check In Bandara. ANTARA FOTO/Ahmad Rusdi

Jakarta, Aktual.com – Bandara di dunia lumpuh akibat layanan sistem reservasi dan check-in terganggu karena layanan cloud Microsoft sempat down.

Reuters melaporkan bahwa masalah ini terjadi di beberapa bandara besar di Eropa dan Amerika. Maskapai-maskapai pun meminta penumpang untuk check-in atau melapor diri lebih awal.

Sistem reservasi dan check-in maskapai di berbagai belahan dunia terganggu karena masalah layanan cloud Microsoft. Citilink juga melaporkan hal yang sama.

“Bagi penumpang yang akan melakukan penerbangan Citilink, kami mengimbau untuk tiba lebih awal di bandara karena kemungkinan proses check-in akan sedikit terhambat sehingga antrean menjadi lebih panjang,” kata Haza Ibnu Rasyad, Head of Corporate Secretary & CSR Division PT Citilink Indonesia.

“Saat ini, Citilink sedang berusaha keras untuk mengatasi masalah ini dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” tambahnya.

Microsoft mengumumkan bahwa layanan cloud mereka sudah mulai pulih. Penyebab utama masalah ini adalah pembaruan dalam sistem keamanan siber CrowdStrike.

Pembaruan dalam software keamanan CrowdStrike bermasalah, menyebabkan sistem terkait down. CrowdStrike kini telah melakukan rollback atau mengembalikan softwarenya ke kondisi sebelum update. Masalah di CrowdStrike juga memengaruhi layanan Microsoft 365, termasuk Teams.

CEO Crowdstrike, George Kurtz, menyampaikan bahwa masalah ini timbul karena adanya pembaruan konten yang cacat dan telah diinstal oleh para konsumennya. Dia juga memastikan bahwa insiden ini bukan akibat serangan siber.

“Crowdstrike sedang memperbaiki masalah yang diakibatkan oleh pembaruan konten yang cacat untuk Windows. Mac dan Linux tidak terdampak. Ini bukanlah insiden keamanan atau serangan siber,” jelas Kurtz.

Kurtz juga memastikan bahwa masalah tersebut telah diidentifikasi, diisolasi, dan perbaikannya sedang disebarkan ke para konsumen Crowdstrike.

“Masalah ini sudah diidentifikasi, diisolasi, dan perbaikannya sedang disebarkan,” kata Kurtz.

Sebelumnya, sejumlah pengguna PC berbasis Windows mengeluhkan komputer mereka mengalami blue screen of death (BSOD) mendadak melalui Reddit dan X.

Para pengguna tersebut tersebar di berbagai lokasi, mulai dari India, Jepang, Kanada, hingga Australia. Penyebab crash massal ini diduga berasal dari CrowdStrike, penyedia solusi keamanan siber.

Dilansir oleh Reuters pada Jumat (19/7), masalah ini berdampak pada beberapa media massa Australia, bank, maskapai penerbangan, hingga perusahaan telekomunikasi. Hal ini juga dikonfirmasi oleh juru bicara National Cyber Security Coordinator Michele McGuinness di X.

Masalah teknis tersebut membuat PC berbasis Windows mendadak restart dan menampilkan pesan BSOD.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan