Jakarta, Aktual.com – Kementerian Koperasi dan UKM menegaskan pentingnya peran koperasi dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam akses pembiayaan yang hampir setara dengan perbankan.
“Saya melihat peran koperasi sangat signifikan dalam perekonomian,” kata Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop dan UKM Ahmad Zabadi, di Semarang, Sabtu(20/7).
Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2021, perbankan dan koperasi memiliki tingkat literasi dan akses pembiayaan tertinggi, masing-masing 4,9 persen dan 4,3 persen.
“Yang tertinggi itu dua, yakni perbankan sebesar 4,9 persen, dan koperasi 4,3 persen,” jelas Zabadi.
Meski aset perbankan jauh lebih besar, koperasi memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga di Indonesia.
Saat ini, terdapat sekitar 130 ribu koperasi aktif dengan hampir 30 juta anggota di seluruh Indonesia.
Tantangan utama yang dihadapi koperasi adalah menarik minat generasi muda, khususnya milenial dan gen-Z.
Kebijakan pengembangan koperasi fokus pada peningkatan keanggotaan melalui merger atau amalgamasi.
“Koperasi itu kekuatannya di anggota. Jadi, bukan soal jumlah entitas bisnis koperasi, tetapi penambahan jumlah anggota,” kata Zabadi.
Kemenkop UKM juga mendorong koperasi kecil untuk bergabung atau merger agar lebih kompetitif dan produktif.
Pembubaran koperasi kecil jangan dinilai negatif, karena langkah ini untuk mencapai skala ekonomi yang lebih besar.
“Perusahaan yang besar-besar aja merger kok, masa koperasi yang kecil dibiarkan? Kalau tidak berskala ekonomi, mereka tidak akan kompetitif, tidak produktif,” tambah Zabadi.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah