Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (26/4/2024). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

Jakarta, Aktual.com – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menekankan pentingnya kesinambungan dalam pengembangan ekonomi biru di kawasan ASEAN untuk memaksimalkan keuntungan sektor tersebut.

“Karena itu, tahun lalu, pada saat keketuaan Indonesia, telah disepakati ASEAN Blue Economy Framework,” ujar Retno dalam sesi pleno pertemuan ke-57 Menteri Luar Negeri se-ASEAN (AMM ke-57) di Vientiane, Laos, Kamis(25/7).

Retno menyoroti bahwa potensi ekonomi biru di Asia Tenggara sangat besar, mencapai 20 persen dari PDB se-ASEAN. Oleh karena itu, ASEAN harus memperkuat kolaborasi antara pemangku kepentingan untuk memanfaatkan potensi ini.

Sebagai tindak lanjut, Indonesia dan Laos menginisiasi pembentukan Satuan Tugas Ekonomi Biru ASEAN.

Satgas tersebut bertujuan memberikan panduan strategis dalam memanfaatkan potensi ekonomi biru ASEAN sebagai mesin pertumbuhan ekonomi baru yang berkelanjutan.

Selain itu, Retno menegaskan pentingnya komitmen yang berkesinambungan dalam pengembangan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP), yang akan menjadi panduan bagi mewujudkan visi ASEAN sebagai motor stabilitas dan perdamaian kawasan.

Di sela-sela AMM ke-57, Retno juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn, Menlu Rusia Sergei Lavrov, dan Menlu Inggris David Lammy.

Artikel ini ditulis oleh:

Firgi Erliansyah