Jakarta, Aktual.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menerapkan tiga kebijakan strategis untuk mendorong digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), guna membuka peluang perluasan akses pasar.
“Pertama, memanfaatkan data dan teknologi untuk merancang strategi bisnis yang efisien. Kedua, pengembangan kecakapan digital pelaku UMKM. Dan ketiga, memanfaatkan platform digital untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih berkelanjutan,” ujar Budi Arie dalam keterangannya di Jakarta, Kamis(1/8).
Sektor UMKM memainkan peran signifikan dalam pertumbuhan perekonomian nasional. Pada saat yang sama, pemerintah terus menerapkan beragam strategi untuk mendorong pertumbuhan sektor UMKM berbasis digital.
Budi Arie menyatakan bahwa dalam skala global, UMKM menyumbang hingga 70 persen lapangan kerja dan produk domestik bruto (PDB).
Namun, banyak pelaku UMKM yang masih berjuang mengatasi tekanan bisnis jangka pendek, keterbatasan keahlian, dan sumber daya yang menghambat adopsi teknologi.
“Salah satu solusi dalam mengatasi tantangan ini adalah melalui adopsi teknologi digital untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi proses bisnisnya,” kata dia.
Berbagai negara telah membuat kebijakan afirmasi dalam menghadapi peluang dan tantangan dalam mendorong pertumbuhan sektor UMKM.
Misalnya, Singapura yang menginisiasi program S-M-E Going Digital atau Digital Leadership Program dan Better Data Driven Business untuk melatih pelaku UMKM dengan keterampilan digital dan strategi bisnis.
Pemerintah India mendorong UMKM lokal berpartisipasi dalam manufaktur global melalui inisiatif Make in India. Sedangkan Uni Eropa memberikan akses pendanaan bagi pelaku UMKM, simplifikasi perpajakan, hingga kampanye produk dalam negeri untuk mendorong pertumbuhan UMKM dan ekonomi nasional.
“Melalui kebijakan-kebijakan ini, terbukti bahwa UMKM dapat menjadi tulang punggung ekonomi dan berhasil menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih luas,” ucap Budi Arie.
Di Indonesia, pelaku UMKM kerap memanfaatkan inovasi digital seperti Search Engine Optimization (SEO) untuk pemasaran serta Digital Financial Services (DFS) untuk mempermudah pembayaran digital.
“Saya meyakini digitalisasi UMKM akan dapat meningkatkan produktivitas, inovasi, serta meminimalisasi risiko fisik karena seluruh penyimpanan dapat dilakukan di layanan berbasis awan atau cloud,” tutur Budi Arie.
Melalui program UMKM Level Up Tahun 2024, Budi Arie berharap pelaku UMKM dapat naik kelas dari sisi adopsi digital, meningkatkan keterampilan digital, dan meningkatkan keamanan siber.
“Tujuan dari pelaksanaan program ini adalah mendukung para UMKM memperluas akses pemasaran digital, mampu meningkatkan penjualan, efisiensi bisnis, serta meningkatkan daya saing UMKM di Indonesia,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah