Jakarta, Aktual.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menandatangani kontrak Proyek Strategis Nasional (PSN) Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II senilai Rp2,8 triliun.

Penandatanganan kontrak dilakukan antara Kementerian ESDM dengan pemenang lelang, KSO PT Timas Suplindo – PT Pratiwi Putri Sulung, dan disaksikan oleh Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, pada Jumat (2/8).

“Alhamdulillah kita sampai di tahap yang pertama dari beberapa tahapan berikutnya. Jadi bukan pekerjaan selesai, ini kita baru mulai. Tolong nafasnya diatur, perencanaannya harus kuat, karena ini kerjaan dua tahun. Kita tidak bisa mundur karena nanti kalau mundur banyak hal yang terpengaruh,” kata Dadan Kusdiana dalam keterangannya di Jakarta, Minggu(4/8).

Dadan menekankan bahwa penandatanganan kontrak hanyalah permulaan, dan proyek Cisem Tahap II harus diselesaikan tepat waktu karena keterlambatan dapat mempengaruhi sektor lain.

“Proyek ini adalah PSN jadi urusannya bukan hanya ESDM lagi, ini urusannya Presiden. Karena menurut saya penanganannya juga harus lebih besar, lebih kuat, lebih perhatian, lebih prioritas baik dari kita selaku pelaksananya ESDM maupun juga dari kontraktornya,” tambah Dadan.

Sementara itu, Direktur Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Migas, Laode Sulaiman, mengungkapkan nilai kontrak paket pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun pembangunan transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang Tahap II adalah sekitar Rp2,8 triliun, tepatnya Rp2.789.614.100.62.

Laode menjelaskan bahwa proyek pipanisasi sepanjang 245 kilometer (km) akan dilaksanakan dalam tiga tahapan secara paralel untuk memastikan penyelesaian tepat waktu.

“Pembangunan Cisem Tahap II sepanjang 245 km dibagi menjadi tiga segmen: Batang-Semarang 67 km, Pemalang-Cirebon 108 km, dan Cirebon-Kandang Haur Timur 74 km,” jelas Laode.

Proyek ini diharapkan selesai pada akhir 2025 dan dapat dialiri gas pada triwulan pertama 2026.

Artikel ini ditulis oleh:

Firgi Erliansyah