Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraft) Sandiaga Salahuddin Uno saat kunjungan kerja di Makassar, Minggu (30/6/2024). ANTARA/Nur Suhra Wardyah/am.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengundang 20 investor untuk berinvestasi di Labuan Bajo dalam Investor Roundtable Discussion.

“Tadi sudah ada dua penandatanganan dan besok akan ada groundbreaking dari salah satu investor yang hadir yakni Eiger Group,” kata Sandiaga di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu(7/8).

Dalam kesempatan tersebut, pemilik lahan untuk investasi seperti Badan Pengelola Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF), InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) dan Mawatu, serta para investor saling berdiskusi.

Sandiaga menekankan pentingnya fokus pada pariwisata yang berkualitas dan berbasis green tourism atau pariwisata berkelanjutan.

“Ada momentum yang saya sebut sebagai tipping point investasi yang masuk ke Labuan Bajo Flores untuk membuka kesempatan kerja peluang usaha dan juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Menurut Sandiaga, para investor tidak hanya tertarik dengan keindahan alam Labuan Bajo Flores, tetapi juga dengan keramahan masyarakat dan produk-produk ekonomi kreatif yang menjadi keunggulan.

“Tadi banyak bicara mengenai kopi, ada juga tenun dan saya melihat ini sebuah ekosistem, kesatuan yang membuat Labuan Bajo Flores unik,” tuturnya.

Ia menambahkan bahwa Labuan Bajo harus dijaga sebagai warisan dunia karena memiliki kualitas sebagai destinasi unggul dari segi alam, budaya, dan pengalaman.

Pihaknya juga terus mendorong investasi di Labuan Bajo yang telah mencapai Rp570 miliar pada kuartal pertama tahun 2024.

“Tahun 2023 itu 3 miliar dolar AS investasi di hotel, restoran dan fitness center di seluruh Indonesia, di Labuan Bajo leading nomor empat tapi kalau dibandingkan dengan popularitas Labuan Bajo kan nomor dua setelah Bali jadi mestinya investasinya naik ke nomor tiga, ke nomor dua,” pungkas Sandiaga.

Artikel ini ditulis oleh:

Firgi Erliansyah