Jakarta, Aktual.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa pengembangan pertanian di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan yang dilakukan secara modern merupakan langkah menuju lumbung pangan dunia.
“Pemerintah komitmen dalam mewujudkan Merauke sebagai lumbung pangan dunia,” kata Mentan dalam keterangan di Jakarta, Selasa (20/8).
Ia menegaskan upaya pemerintah menjadikan Merauke sebagai lumbung pangan dunia, sehingga bisa memperkuat ketahanan pangan bukan hanya nasional tetapi mendukung kebutuhan global.
Mentan sebelumnya melakukan kunjungan kerja selama dua hari yakni 18-19 Agustus 2024, di Distrik Wanam, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Amran menekankan bahwa Merauke diproyeksikan menjadi sumber utama pemenuhan kebutuhan beras nasional dalam dua tahun ke depan.
“Kita optimis dua tahun ke depan swasembada plus dimulai dari sini,” ujar Mentan.
Dalam kunjungan kerja, Mentan memiliki dua agenda utama. Pertama, melakukan evaluasi terhadap progres optimalisasi lahan rawa seluas 40 ribu hektar yang tersebar di enam distrik.
Dia menyebutkan bahwa hingga saat ini, konstruksi sudah mencapai lebih dari separuhnya, dengan olah tanah dan tanam telah mencapai 6.500 hektar. Proses tanam padi akan terus berlanjut seiring selesainya panen dan konstruksi infrastruktur pertanian, seperti saluran, jembatan, dan jalan.
Agenda kedua adalah meninjau pembangunan jalan sepanjang 135,5 km dari Ilwayab hingga Ngguti, yang menjadi pendukung utama program cetak sawah seluas 1 juta hektar.
Ratusan alat berat bekerja tanpa henti untuk menyelesaikan jalan tersebut dalam waktu tiga bulan ke depan.
Mentan secara langsung memeriksa volume saluran air di sepanjang jalan dan menginstruksikan peningkatan lebar dan kedalamannya untuk mengoptimalkan irigasi.
“Ini kita desain sebagai long storage untuk mengairi 1 juta hektar sawah yang kita cetak,” jelasnya.
Selain itu, Mentan juga menginstruksikan pembuatan plot pertanaman padi seluas satu hektar di sepanjang jalan setiap lima kilometer. Plot ini akan menjadi bukti kesesuaian lahan di Merauke untuk mendukung pertumbuhan padi.
Tidak hanya itu, optimalisasi lahan tahap pertama di distrik Merauke, Tanah Miring, Semangga, Kurik, Janggebob, dan Malind akan diperluas dari 40 ribu hektar menjadi 100 ribu hektar.
Untuk mempercepat target ini, sebanyak 70 ekskavator telah dimobilisasi dari Wanam ke distrik-distrik tersebut, dan tambahan 20 combine harvester besar serta benih segera direalisasikan bulan ini.
Menteri Amran berkomitmen untuk terus memantau perkembangan proyek ini secara langsung.
“Saya akan ke sini lagi dua minggu dari sekarang, kapan perlu minggu depan, untuk evaluasi kemajuannya,” katanya sambil bercanda dengan pejabat yang hadir, diantaranya Staf khusus Menhan Letjen (purn) TNI Syafri Syamsudin, Penjabat Gubernur Papua Selatan, Wakasad, Kasum TNI, dan Wakil Bupati Merauke.
Mentan mengaku bahwa pertanian di Merauke akan dibangun secara maksimal melalui konsep modernisasi pertanian sehingga dapat menjadi percontohan di sejumlah wilayah di Indonesia.
“Semangat perjuangan kemerdekaan 17 Agustus 1945 terlihat jelas dalam setiap langkah untuk mewujudkan Merauke sebagai lumbung pangan dunia,” kata Mentan.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra