New York, Aktual.co — Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB), Selasa (20/1) menyatakan dukungan dan mendesak negara-negara di Afrika Tengah agar meningkatkan kekuatan untuk menumpas gerakan kelompok Boko Haram. DK PBB mengeluarkan 13 pernyataan yang secara keras mengecam serangkaian serangan yang telah dilakukan Boko Haram, terutama yang melibatkan anak-anak dalam aksi bom bunuh diri. Dalam pernyataan tersebut, DK PBB mengimbau agar Boko Haram segera menghentikan aksi kekerasan tersebut.
Pada pertemuan penting para pemimpin regional di Niger, sebanyak 15 negara di kawasan tersebut mendesak negara-negara yang bertetangga dengan Nigeria agar meningkatkan pasukan multinasional untuk menggempur Boko Haram. Chad telah menyatakan kesiapan untuk mengirimkan pasukan dalam jumlah besar bersama Kamerun, Niger, Nigeria dan Benin. Pembentukan pasukan multinasional sebenarnya sudah dibicarakan sejak tahun lalu, tapi belum mengerahkan pasukan dalam jumlah yang memadai. Pernyataan DK PBB disampaikan tidak lama setelah pasukan Boko Haram menyandera sejumlah penduduk setelah melakukan serangan di Kamerun, Minggu (18/1) lalu.
Sebanyak dua lusin sandera kemudian dibebaskan, tapi serangan tersebut telah meningkatkan kekhawatiran karena Boko Haram terus meluaskan serangan sampai keluar perbatasan Nigeria. Dalam pernyataan yang disampaikan oleh perwakilan dari Nigeria, DK PBB juga menyatakan kekhawatiran yang mendalam karena aksi Boko Haram tersebut akan merusak kedamaian dan stabilitas di Afrika bagian barat dan tengah. Pernyataan resmi oleh DK PBB tersebut adalah yang pertama menyangkut ancaman oleh Boko Haram yang oleh PBB masuk dalam daftar teroris. Pernyataan sebelumnya hanya difokuskan dengan mengutuk aksi serangan tertentu.
“Dewan meminta Boko Haram agar segera menghentikan segala aksi permusuhan dan pelanggaran hak azasi manusia,” demikian salah satu isi pernyataan tersebut. DK PBB juga menuduh bahwa Boko Haram telah melakukan serangkaian penyanderaan, pembunuhan, penjarahan dan pemerkosaan, perbudakan seks dan merekrut anak-anak sejak melancarkan aksi pada 2009 lalu. Menurut para diplomat, pernyataan DK PBB tersebut dikeluarkan setelah Nigeria mulai menghindar untuk membahas Boko Haram, meski negara itu adalah salah satu dari 10 anggota tidak tetap DK PBB. DK PBB juga mendesak para pemimpin di kawasan untuk segera mengambil tindakan agar terbentuk sebuah pasukan multi nasional yang lebih efektif.
Sebuah kelompok advokasi Avaaz Jumat lalu telah meluncurkan petisi secara online dan ditandatangani oleh 725.000 orang dengan tujuan mendesak DK PBB segera mengadakan pertemuan darurat membahas krisis Boko Haram. “Boko Haram telah melakukan banyak pembantaian untuk mendapatkan perhatian dunia dan akhirnya DK PBB bereaksi,” kata Alice Jay, direktur kampanye Avaaz. “Semua mata sekarang tertuju ke Nigeria, negara tetangga dan masyarakat internasional yang sedang membahas bagaimana caranya untuk menghentikan agar tidak ada lagi anak berusia 10 tahun yang dilibatkan dalam bom bunuh diri, atau diculik pada malam hari,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:

















