Jakarta, Aktual.co — Ratusan aparat TNI dan Polri berjaga-jaga di kawasan Tugu Bundaran Digulis Universitas Tanjungpura Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, guna mengamankan jalur yang akan dilewati oleh Presiden Joko Widodo.
“Penjagaan di kawasan Tugu Bundaran Digulis Untan Pontianak, sudah sesuai prosedur tetap dalam pengamanan presiden,” kata Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Barat AKBP Nowo Winarti saat dihubungi, Selasa (20/1).
Dari pantauan di lapangan ratusan aparat TNI-Polri berjaga-jaga di sekitar Tugu Bundaran Digulis Untan Pontianak yang biasanya menjadi tempat para mahasiswa melakukan unjuk rasa di Kota Pontianak.
Polda Kalbar mengerahkan 1.000 personel untuk pengamanan kedatangan Presiden Joko Widodo yang dijadwalkan akan meresmikan Masjid Raya Mujahidin Pontianak.
“Kami fokus pengamanan dalam hal mengatur kelancaran lalu lintas, seperti di sepanjang Jalan Ahmad Yani, dan kawasan Masjid Raya Mujahidin,” kata Nowo.
Dia mengatakan setiap perempatan jalan protokol di Kota Pontianak ditempatkan minimal dua anggota polisi dalam mengatur kelancaran lalu lintas.
Luas bangunan Masjid Raya Mujahidin sekitar 60 meter x 60 meter, dan kubahnya dari tembaga atau nomor dua setelah Masjid Istiqlal dan halamannya bisa menampung sekitar 1.600 mobil, dan bisa digunakan fungsi lainnya.
Bangunan baru Masjid Raya Mujahidin dibangun dua lantai dengan target selesai 1,5 – 2 tahun. Tinggi lantai pertama dibangun 1,5 meter dari tanah dan menonjolkan arsitektur khas Kalbar dan simbol Kota Pontianak, dengan daya tampung sekitar 5.000 hingga 8.000 jemaah.
Lantai pertama Masjid Raya Mujahidin bisa digunakan untuk berbagai aktivitas, seperti rapat, ruang tamu VIP, resepsi pernikahan dan lainnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu

















