Jakarta, Aktual.co —Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin tak ada lagi batas antara pasar tradisional dan pasar modern. Menurutnya, anggapan bahwa pasar tradisional harus berjarak dengan pasar modern, justru merupakan anggapan keliru.
“Kita selalu dibodohi seolah-olah pasar modern nggak boleh dekat pasar tradisional. Yang ada tradisional harus nempel dengan modern,” ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (19/1).
Untuk itu, Perda No 2 Tahun 2002 tentang Perpasaran direvisi. Ahok yakin, asal barang yang dijual di pasar tradisional dan pasar modern sama sumbernya, dengan grosir yang murah, maka keduanya bisa bersaing.
“Kalau pasar modern pakai AC dan bersih, kira-kira siapa yang lebih murah? Tradisional asal belinya jangan lewat tengkulak,” ujar dia.
Dia juga akan mewajibkan produk-produk di pasar modern juga dijual di toko kelontong, dengan harga sama. Di mana dengan komposisi dagangan, barang lokal harus ada di atas 90 persen.
“Makanya kita musti mewajibkan kepada mereka pasar modern, grosiran mereka juga mau menjual ke toko kelontong dengan harga diskon pabrik. Kalau begitu, si pasar kecil akan untung. Kalau jauh kan jadi beda,” kata dia.
Ahok punya contoh untuk rencana mendekatkan pasar modern dengan pasar tradisional. Yakni Pasar Gading Serpong. Meski saling berdekatan namun tidak saling mematikan. 
Kalau pasar tradisional dan pasar modern dipisahkan, kata Ahok, justru rawan penyelundupan. 
“Penyelundup yang untung menjual produk makan luar negeri, sudah nggak bayar pajak dia main langsung ke pedagang kelontong,” ucap dia.

Artikel ini ditulis oleh: