Jakarta, Aktual.co — Berita duka cita datang dari pengusaha nyentrik Bob Sadino yang meninggal dunia pada Senin (19/1).  Berbagai komentar di Twitter pun bermunculan terkait ucapan belasungkawa atas wafatnya Bob.

“Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Meninggal dunia, our mentor, oom @b0bsadin0. Semoga Allah ridho atas beliau,” kata Zainal melalui akun @jayteroris

Kerabat Bob, Sandiaga Uno yang berprofesi sebagai pengusaha membenarkan berita duka tersebut yang memperoleh informasi tersebut secara langsung dari pihak keluarga.

Bob Sadino meninggal dunia, pada Senin sore, sekitar pukul 17.30 WIB, di usia 75 tahun.

Pengusaha ternama yang lahir pada 9 Maret 1939 tersebut wafat dalam perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan.

“Beliau sakit sejak tahun lalu,” kata teman Bob Sadino, Sys NS, dikutip Aktual.co dari siaran TVOne

Sementara itu, anggota DPD Fahira Idris juga menyampaikan hal serupa. Namun, Fahira mendapat kabar langsung dari anak angkat Bob Sadino.

Kerabat Om Bob yang lain menuliskan bentuk duka citanya di Facebook. “Innalillahi wa innailihi rojiun, Om Bob Sadino telah meninggal dunia. Semoga teman2 turut2 mendoakan. Beliau itu guru bagi entrepreneur dan kita semua,” tulis Naomi Susan, dalam Facebook-nya.

Dalam akun Facebook-nya, tertulis “innalillahi wainnailaihi rajiun… telah meninggal om bob sadino… allahummaghfirlahu warhamhu… mohon dimaafkan segala kesalahan beliau…”.

Humas RSPI Hestia Amriyani mengatakan kepada Aktual.co melalui sambungan telepon, bahwa Bob Sadino akan dimakamkan, besok, Selasa 20 Januari 2015.

“Beliau akan dibawa ke rumah duka dan akan dimakamkan besok setelah Dzuhur,”

Kemudian, jenazah almarhum Bob Sadino akan dimakamkan di kawasan Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

Untuk diketahui, Bob Sadino dilahirkan di Lampung dengan nama Bambang Mustari Sadino, lahir pada tanggal 9 Maret 1933.  Om Bob memiliki bisnis di bidang pangan dan peternakan serta memiliki jaringan usaha Kemfood dan Kemchick yaitu rumah makan yang berada di daerah Kemang yang khusus melayani warga Negara asing (WNA).

Om Bob lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia.

Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Ia membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya ia jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap ia simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.

Pekerjaan pertama yang dilakoni Bob Sadino setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki, ia sendiri yang menjadi sopirnya. Namun sayang, suatu ketika ia mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi kuli bangunan dengan upah harian Rp.100.

Suatu hari, seorang teman menyarankan Bob memelihara dan berbisnis telur ayam negeri untuk melawan depresi yang dialaminya. Bob tertarik dan mulai mengembangkan usaha peternakan ayam. Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia.

Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Ketika itu, telur ayam negeri belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli oleh ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang, serta beberapa orang Indonesia yang pernah bekerja di luar negeri.

Namun seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang. Bob kemudian melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Selain memperkenalkan telur ayam negeri, ia juga merupakan orang pertama yang menggunakan perladangan sayur sistem hidroponik di Indonesia.

Catatan awal tahun 1985 menyebutkan, rata-rata per bulan perusahaan Om Bob menjual 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, dan sayuran segar 100 ton.

Karier almarhum Bob Sadino:
-Karyawan Unilever (1954-1955)
-Karyawan Djakarta Lloyd, Amsterdam dan Hamburg (1950-1967)
-Pemilik Tunggal Kem Chicks (supermarket) (1969-sekarang)
-Dirut PT Boga Catur Rata
-PT Kem Foods (pabrik sosis dan ham)
-PT Kem Farms (kebun sayur).

Artikel ini ditulis oleh: