Jakarta, Aktual.co —Gubernur DKI Jakarta Basuki Thaja Purnama (Ahok) menilai pelarangan motor di jalur protokol tidak diskriminatif. Alasannya, dia juga akan melakukan langkah membatasi peredaran mobil pribadi di jalan-jalan Jakarta. Antara lain dengan menerapkan Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar.
“Tidak diskriminatif, kan bukan hanya motor yang kita batasi, mobil juga kan kan pakai ERP,” kata Ahok, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (19/1).
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Perhubungan DKI Benjamin Bukit mengatakan hasil evaluasi uji coba pelarangan motor berjalan efektif.
“Hasil evaluasi bagus, secara trafik lebih lancar daripada sebelum dilakukan pembatasan,” ujar Benjamin, di Balai Kota, Senin (19/1).
Kalau nantinya zona pelarangan akan diperluas, kata Benjamin, maka akan dilakukan lebih dulu perubahan di payung hukumnya. Yakni Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 195 Tahun 2014 tentang pelarangan sepeda motor.
Sebelumnya, tudingan Pemprov DKI lakukan kebijakan diskriminatif dengan melarang motor lalui jalan protokol antara lain dilontarkan Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI, Abdul Goni.
Kata dia, kebijakan itu bisa memicu kecemburuan sosial. Lantaran sepeda motor dilarang melintas di jalan protokol tersebut, sedang mobil boleh melenggang. Padahal kedua jenis kendaraan itu sama-sama bayar pajak.
“Ini sangat diskriminatif,” kata Goni, November lalu.
Kritik senada juga dilontarkan wartawan senior Willy Pramudya atas pelarangan motor. Lewat surat terbuka yang ditulis di akun facebook-nya, dia minta Ahok tidak ‘bias kelas’ dalam menerapkan aturan.
Dalam surat itu, Willy menyarankan Ahok mencari konsultan yang tidak bias dalam menata lalu lintas di Jakarta. Yang menguasai masalah lalu lintas, baik dari sisi perencanaan kota maupun sosiologi perkotaan.
“Kalau kebijakan (pelarangan motor) yang diberlakukan saat ini adalah hasil pemikiran Anda (Ahok) sendiri, tolong dipikirkan lagi agar tidak bias kelas,” ujar Willy, (7/10) lalu.
Ditegaskannya kembali di kalimat selanjutnya, apapun alasannya kebijakan melarang sepeda motor memasuki suatu jalan raya tertentu tapi membiarkan moda kendaraan lain, adalah bias kelas. “Tidak adil.”
Artikel ini ditulis oleh:

















