Semarang, Aktual.co — Pasca penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dari Rp7.600 menjadi Rp6.700 dan harga solar dari Rp7.500 menjadi Rp6.400, berdampak pada habisnya stok di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di sepanjang jalur Pringlangu-Kertijayan, Pekalongan. 
Keputusan resmi harga baru yang diberlakukan sejak tanggal hari ini, Senin (19/1), langsung diserbu kendaraan bermotor. Antrean panjang mengular sejak pukul 06.00 wib pagi.
General Manejer SPBU 44541104 Merdeka, Tri Paryono mengatakan, persediaan premium yang dijual hari ini merupakan sisa stok pada hari Minggu kemarin. Hingga Senin pagi tadi, sisa stok premium tercatat masih 35 kilo liter (KL).
“Informasi di SPBU lain sudah habis di daerah Pekalongan arah selatan itu. Bahkan di Tirto pun sudah habis, maka penumpukan kendaraan ditempat SPBU kami,” kata Paryono, di jalan Merdeka-Pekalongan.
Beberapa stok premium di SPBU lain bisa dikarenakan penaikan harga yang ditetapkan pemerintah sejak tanggal 17 Januari lalu. Dimungkingan keputusan penurunan harga BBM baru itu tidak mau menyetok, dan menunggu harga BBM jenis premium dan solar mulai diberlakukan.
Pihaknya tetap sama dengan SPBU lain untuk tidak menyetok lebih dahulu sebelum harga resmi BBM diberlakukan per tanggal tersebut.
“Saya juga memakai stok lama, jadi hari ini baru meminta stok baru lagi kepada Pertamina,” kata dia.
Meski begitu, persediaan BBM jenis solar tidak begitu melonjak seperti premium yang sudah habis di sejumlah SPBU lain. Rata-rata persediaan stok premium mencapai 424 KL per hari. Persediaan stok itu pun biasanya masih tersisa.
Harga jual BBM umum per liter diterima berdasarkan surat keputusan Senior President Fuel Marketing & Distributor PT Pertamina (Persero) IV Jateng-DIY nomor Kpts-003/F10000/2015-S3 tertanggal 16 Januari 2015. Adapun harga Pertamax Rp8.000 per liter, Pertama plus Rp9.050 per liter, Premium Rp6700 per liter, dan solar/biosolar Rp6400 per liter. 

Artikel ini ditulis oleh: