Anggota DPR RI Dave Akbarshah Fikarno saat diwawancarai Parlementaria di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (15/10/2024). Foto; Runi/vel

Jakarta, Aktual.com – Pasukan Israel (Israel Defense Force/IDF) dikabarkan menembaki markas perdamaian Pasukan PBB (United Nations Interim Force in Lebanon/UNIFIL). Dua Tentara Nasional Indonesia yang turut menjadi Pasukan Perdamaian PBB tersebut dilaporkan turut menjadi korban luka-luka atas kejadian tersebut.

Mendengar hal tersebut, Anggota DPR RI Dave Akbarshah Fikarno mengecam penembakan Israel terhadap pasukan perdamaian itu. Menurutnya, apa yang dilakukan Israel melanggar aturan internasional dan mencederai prinsip perdamaian.

“Ini membuat keamanan para prajurit kita di sana terancam, situasi semakin tidak jelas, sehingga keberadaan PBB pun menjadi dipertanyakan, apa fungsinya? Yang semestinya itu menjaga garis demarkasi, menjaga perdamaian, akan tetapi justru diserang,” kata Dave di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Selasa (15/10).

Politisi Fraksi Partai Golkar ini meminta Pemerintah Indonesia menarik pasukan dari tempat tersebut karena kedua negara, yaitu Palestina dan Israel, belum menemui kata sepakat untuk gencatan senjata.

“Ini membahayakan prajurit kita, terbukti sudah ada korban. Jangan sampai ada korban jiwa di wilayah yang semestinya untuk menjaga perdamaian akan tetapi justru menjadi korban serangan kebrutalan,” imbuhnya.

“Jangan sampai ada korban jiwa di wilayah yang semestinya untuk menjaga perdamaian akan tetapi justru menjadi korban serangan kebrutalan”

Untuk itu, ia pun berharap pemerintahan selanjutnya yang akan dipimpin oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto dapat memainkan peran dan kepiawaiannya dalam menempatkan posisi Indonesia untuk menjaga kedaulatan Indonesia.

“Di sini saya yakin dan mampu Pemerintahan Indonesia, apalagi di bawah Pak Prabowo yang paham dan tahu persis strategi militer tersebut seperti apa, apakah beliau akan mampu memainkan perannya untuk mendorong ke arah perdamaian tersebut,” harapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan