Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat. Aktual/DOK MPR RI

Jakarta, aktual.com – Tren peningkatan minat baca harus dipertahankan dalam upaya peningkatan literasi masyarakat di berbagai bidang sebagai bagian proses pembangunan sumber daya manusia (SDM) nasional yang lebih baik di masa depan.

“Minat baca masyarakat yang meningkat harus mendapat dukungan yang memadai, agar upaya peningkatan literasi masyarakat di berbagai sektor dapat direalisasikan,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari MoerdijatLestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/10).

Perpustakaan Nasional Indonesia mencatat bahwa Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) masyarakat Indonesia pada 2023 tercatat 66,77, yang menunjukkan kategori tinggi dan mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada 2022, angka kegemaran membaca sebesar 63,90 (tinggi), tahun 2021 sebesar 59,52 (sedang), tahun 2020 sebesar 55,74 (sedang), tahun 2019 sebesar 53,48 (sedang), tahun 2018 sebesar 52,92 (sedang), dan tahun 2017 sebesar 36,48 (rendah).

Data tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan minat baca masyarakat Indonesia dari tahun 2017 hingga tahun 2023. Dalam dua tahun terakhir, tingkat minat baca di Indonesia berada di kategori tinggi.

Menurut Lestari, momentum tersebut harus dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai bagian dari upaya peningkatan literasi masyarakat Indonesia.

Rerie, sapaan akrab Lestari menilai peningkatan literasi masyarakat merupakan bagian penting dalam proses pembangunan sumber daya manusia (SDM) nasional.

Dengan lebih banyak pengetahuan, jelas Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu, setiap anak bangsa diharapkan mampu mengaktualisasikan diri mereka sebagai bagian upaya beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Diakui Rerie, di era disrupsi saat ini sangat dibutuhkan daya adaptasi yang tinggi agar setiap anak bangsa mampu memenangi persaingan di sejumlah bidang.

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu sangat berharap upaya untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas setiap anak bangsa harus konsisten dilakukan dengan berbagai cara, termasuk dengan memanfaatkan momentum peningkatan minat baca masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano