Jakarta, Aktual.co — Euro mendekati level terendahnya sejak November 2003, ditengah spekulasi bahwa bank sentral Eropa (ECB) akan mengumumkan stimulus tambahan dalam pertemuan 22 Januari 2015 mendatang.
Euro turun pada bulan ini terhadap semua mata uang utama, setelah keputusan tak terduga dari Swiss National Bank untuk meninggalkan Franc’s Cap terhadap euro yang mendorong ekspektasi investor ECB akan mengumumkan pembelian obligasi pemerintah, juga dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif.
“Tak ada yang bisa diperjelas dari kondisi ekonomi saat ini dan kebijakan yang terbelah antara AS dan Eropa,” kata ekonom senior dari National Australia Bank Ltd di Melbourne, David De Garis, seperti dikutip dari Bloomberg.com, Senin (19/1).
Euro bergerak tipis di level USD1,1562 pada pukul 07.50 waktu Tokyo usai sempat menyentuh USD1,1460 pada 16 Januari lalu. Euro juga berada di level 99,54 Swiss centimes usai turun 17 persen minggu lalu.
Sementara Dolar AS berada di 117,40 yen usai naik 1,2 persen pada 16 Januari.
Artikel ini ditulis oleh:

















