Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding (tengah) menemui Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi (kanan) guna membahas upaya perlindungan bagi pekerja migran Indonesia di Jakarta, Jumat (15/11/2024).

Jakarta, Aktual.com – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding menemui Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi guna membahas upaya perlindungan bagi pekerja migran Indonesia.

“Maksud dari kunjungan beliau adalah kita bersinergi, bersinergi kedua kementerian, pada intinya adalah untuk bagaimana kami memberikan perlindungan yang maksimal kepada para pekerja migran yang ada di luar negeri,” kata Menhub di Jakarta, Jumat (15/11).

Dia menyampaikan bahwa hal yang bisa dilakukan dalam kapasitas sebagai Kementerian Perhubungan yakni mendukung  dalam bentuk vokasi maupun data.

“Yang semuanya intinya adalah kita memberikan perlindungan kepada pekerja migran kita yang ada di luar negeri. Demikian yang kami bicarakan tadi, diskusi ringan kemudian penuh dengan niat bahwa ini adalah untuk memberikan yang terbaik buat masyarakat Indonesia,” ujar Menhub.

Sementara itu, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Abdul Kadir Karding mengatakan bahwa tujuan pihaknya melakukan kunjungan ke Menhub adalah ingin memastikan bahwa seluruh pekerja-pekerja migran yang ada di luar negeri maupun yang akan berangkat hingga setelah pulang, mendapatkan perlindungan penuh.

“Kami menyadari bahwa untuk melindungi itu tidak cukup dengan kementerian kami saja karena kami terkait dengan banyak pihak, salah satunya adalah Kementerian Perhubungan,” kata Karding.

Karding menyebutkan bahwa ada tiga pokok disinergikan bersama dengan Menteri Perhubungan, pertama soal data. Artinya, memastikan bahwa seluruh pekerja migran yang keluar dari Indonesia terdata oleh kementerian.

“Sehingga kita bisa menjaga mereka kalau terjadi apa-apa di sana. Praktiknya banyak misalnya pelaut, perikanan, niaga itu keluar sendiri-sendiri begitu saja. Nah, ini dari sisi perlindungan agak berbahaya karena kita tidak bisa punya kontrol terhadap itu,” jelasnya.

Kedua adalah penyiapan sumber daya manusianya hingga peningkatan kompetensi. Kemenhub memiliki 24 sekolah yang bisa mendukung hal itu di antaranya Politeknik Perkapalan dan Politeknik Pelayaran.

“Saya kira ini satu potensi yang menarik untuk kami sinergikan untuk beliau yang menyiapkan sumber dayanya, kami cari pasarnya lalu berangkatnya kita dorong bersama. Itu yang kedua,” ucapnya.

Hal ketiga adalah mengenai pelayanan. Pasalnya, banyak orang keluar masuk terutama di pelabuhan hingga sampai hari ini belum bisa terkontrol dengan baik.

“Beliau (Menhub) yang punya infrastrukturnya, pelabuhan dan sistemnya di sana, kami minta tolong supaya kami bisa gabung di sistem atau di gabung tempat di pelabuhan-pelabuhan internasional, bandara-bandara internasional juga demikian,” kata Karding.

Karding juga menyatakan optimis atas kerja sama ini karena Menteri Perhubungan sangat terbuka untuk berkolaborasi. Kolaborasi ini, menurutnya, bukan hanya akan meningkatkan perlindungan bagi pekerja migran, tetapi juga berpotensi meningkatkan devisa negara.

“Jadi, ada banyak hal yang bisa kami kerjasama kan dan kami senang karena beliau (Menhub) sangat terbuka untuk apa saja, intinya niat kita adalah melindungi pekerjaan migran kita, syukur-syukur bisa juga nambah devisa,” kata Karding.

Artikel ini ditulis oleh:

Arie Saputra