Jakarta, Aktual.co — Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) menilai tetapnya BI Rate dipersepsikan akan berlanjutnya fase tetapnya suku bunga acuan, dan direfleksikan positif pada laju pasar obligasi.
“Laju pasar obligasi kembali menawarkan untuk potensi penguatan lanjutan, namun demikian tetap cermati perubahan sentimen yang dapat berpengaruh pada berkurangnya potensi laju positif tersebut,” kata Analis WKSI Reza Priyambada dalam risetnya, Senin (19/1).
Reza mengatakan kemungkinan laju harga obligasi akan bergerak dengan rentang ±35 hingga 85 basis poin.
“Untuk itu, tetap cermati perubahan dan antisipasi sentimen yang ada, terutama pasca dirilisnya rencana beberapa pertumbuhan ekonomi global, termasuk Indonesia,” ujarnya.
Menurutnya, meski laju pasar obligasi memiliki peluang kembali melanjutkan kenaikan namun, tampaknya sentimen positif dan volume transaksi beli mulai berkurang. Untuk itu, perlu diwaspadai adanya aksi jual yang akan mengurangi peluang tersebut, dan membuat laju pasar olbigasi berbalik melemah.
“Tetap cermati perubahan dan antisipasi sentimen yang ada. Tampaknya laju pasar obligasi mengalami peningkatan seiring rilis tetapnya suku bunga BI Rate di level 7,75%, dan sentimen penurunan harga BBM,” tambahnya.
Ia menerangkan, pergerakan harga dan yield menunjukkan laju yang positif meskipun bergerak tidak beriringan. Pergerakan yield secara mingguan kembali berbalik turun di hampir seluruh tenor, dengan rincian:
Tenor pendek (1-4 tahun). Penurunan rata-ata yield 10,92 bps.
Tenor menengah (5-7 tahun). Penurunan yield sekitar 24,95 bps.
Tenor panjang (8-30tahun) turut mengalami penurunan yield sekitar 19,78 bps.
Obligasi pemerintah seri benchmark FR0069 yang memiliki jatuh tempo ±5 tahun mampu melanjutkan penguatan 37,90 bps.
FR0070 yang memiliki jatuh tempo ±10 tahun mengalami kenaikan harga 52,23 bps.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka
















