Karyawan Generali Indonesia sedang melakukan medical check up dan konsultasi kesehatan dengan dokter di Jakarta, Kamis (21/11). Dalam beberapa tahun terakhir terlebih setelah melewati masa Pandemi COVID-19, beberapa negara di dunia, khususnya Indonesia, dihadapkan pada inflasi medis yang kian tinggi hingga saat ini. Data menyebutkan bahwa inflasi medis Indonesia tahun 2024 diperkirakan mencapai 13% jauh melebihi inflasi ekonomi yang diperkirakan hanya 3%1. Inflasi medis yang terjadi ini memicu kenaikan harga obat-obatan maupun layanan medis. Di sisi lain, pandemi COVID-19 lalu dan berbagai isu kesehatan yang terjadi seperti munculnya berbagai penyakit baru, polusi udara, kondisi cuaca dan, lain sebagainya telah mengubah cara pandang para pekerja terhadap pentingnya perlindungan kesehatan. Terbukti survey mengungkapkan sebanyak 64% karyawan di Indonesia memiliki perhatian besar terkait krisis kesehatan yang berdampak pada mereka ataupun keluarga2. Survey juga mengungkapkan perubahan cara pandang karyawan dan perusahaan dalam memaknai tunjungan perusahaan, khususnya pada asuransi kesehatan, dianggap semakin penting. Menjawab tantangan ini, Generali Indonesia terus memperkuat saluran distribusi corporate solution atau yang biasa disebut dengan employee benefit. Saluran distribusi pertama yang beroperasi di Generali Indonesia ini terus memperkuat eksistensinya di industri asuransi jiwa dan saat ini aktif memberikan proteksi kepada ratusan ribu karyawan dari lebih dari 600 perusahaan, baik perusahaan multinational maupun lokal. Aktual/DOK GENERALI INDONESIA

 

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano