Jakarta, Aktual.co —Amerika Serikat “mendukung penuh” Charlie Hebdo mempublikasikan karikatur yang jelas-jelas menghina Nabi Muhammad SAW di halaman depan edisi terbarunya, atas dasar demokrasi. Mereka mengabaikan kecaman yang dilakukan jutaan umat Islam. Cover majalah mingguan, yang terbit pertama kali sejak serangan mematikan pekan lalu, memuat karikatur Nabi Muhammad yang sedang menangis berjudul “Semua Dimaafkan”.

Charlie Hebdo semakin melecehkan Nabi dengan membuat gambar tersebut memegang tanda bertuliskan “Je suis Charlie” (Saya Charlie). Wakil wanita juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Marie Harf, mengatakan Washington mendukung hak Charlie Hebdo untuk mempublikasikan gambar itu.

“Apapun pandangan pribadi seseorang, dan saya tahu ada pandangan-pandangan personal tentang ini, kami pada hakekatnya mendukung hak Charlie Hebdo untuk mempublikasikan hal-hal seperti ini,” kata Harf. “Itulah yang terjadi dalam demokrasi. Titik,” ujarnya.