Jakarta, Aktual.co —Polisi Austria menahan seorang anak laki-laki yang baru berumur 14 tahun untuk kedua kalinya atas dugaan terlibat dalam kelompok “teroris”. Polisi mengklaim anak kecil itu berencana pergi ke Suriah dan mencari tahu cara merakit bom, Jumat (16/1).

Remaja asal provinsi Austria Hilir itu pertama kali ditahan pada Oktober, namun dibebaskan setelah beberapa hari dengan syarat tetap berhubungan dengan pihak berwajib. Saat ibunya melaporkan bahwa bocah itu hilang pekan ini, pihak berwajib kembali mengeluarkan surat perintah penangkapan atas Merkan G.

Menurut laporan Kementerian Dalam Negeri, sekitar 170 orang meninggalkan Austria untuk bergabung dengan kelompok militan di Timur Tengah, beberapa diantaranya sudah tewas. Kekhawatiran mengenai munculnya serangan meningkat di Eropa setelah kelompok bersenjata menewaskan 17 orang di Paris.

Pihak berwenang mengatakan anak lelaki itu mengungkapkan simpatinya pada perjuangan militan Negara Islam (IS) di Suriah dan Irak serta mencari tahu cara merakit bom di Internet. Polisi mencokok anak yang menurut pihak berwenang merupakan warga Turki itu, di Wina pada Jumat.

Bersama dengaan itu, bocah 12 tahun yang akan diserahkan pada orangtuanya karena tidak ada perintah penangkapan atasnya, kata jurubicara itu. Pekan lalu Austria menahan dua remaja perempuan setelah mereka mencoba pergi ke Suriah untuk menikah dengan pejuang IS. Keduanya sudah dibebaskan.